Diduga Proyek Jembatan Batukaras Nusawiru Jadi Bancakan

Diduga Proyek Jembatan Batukaras Nusawiru Jadi Bancakan

Pangndaran, LINews – Proyek Pembangunan jembatan dan akses jalan Batukaras Nusawiru, kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran didugajadi ajak bancakan, pengerjaan yang tidak sesuai dengan RAB tidak sesuai spesifikasi, bahan dan material penyangga pun terlihat seperti baja ringan.

Proyek yang menelan anggaran Provinsi Sebanyak lebih dari 8,9 Miliar tahun 2021 ini terkesan sia-sia dengan fisik bangunan yang menggunakan pasir cadas yang mana bahan tersebut mudah rapuh dengan kawat bronjong yang tipis.

Melalui Dinas Binamarga dan Penataan Ruang UPTD Pengelolaan Jalan Dan Jembatan wilayah pelaksanaan V, Pejabat Pembuat Komitmen PPK Sub Kegiatan Pembangunan dan Penggantian Jembatan yang di kerjakan PT Pajar Eka Cipta No kontrak 602.1/496/KTR/PPK.PPJ/PJ2WP.V

Lokasi Ruas Jalan Batukaras Nusawiru, Waktu pelaksanaan 21 mei 2021 SD 16 Desember 2022, menelan anggaran Rp.8.918.538.318.90.

Peroyek jembatan sangat terlihat tidak layak dengan pemakaian matrial memakai batu Cadas belah hitam, di Pangandaran nama batu tersebut batu petir yang tidak termasuk Uji Lab dan tidak Layak untuk pembangunan Proyek Pemerintah terutama pembangunan jembatan.

Dinas Binamarga dan Penataan Ruang UPTD Pengelolaan Jalan Dan Jembatan wilayah pelaksanaan V. Pejabat Pembuat Komitmen PPK Sub Kegiatan Pembangunan dan Penggantian Jembatan harus lebih Ketat dalam pengawasanya.

“Jangan kami masarakat di sini sebagai penerima manfaat di rugikan dan merugikan keuangan negara” ujar salah satu warga.

Pekerjaan tersebut disinyalir merugikan keuangan negara seharusnya proyek jembatan ini jadi sarana pendukung berfungsinya ekonomi yang di rasakan oleh masyarakat bukan membuat was-was pengguna jalan, karena takut jembatan akan roboh.

Dari pantau LINews dalam realisasi proyek jembatan tersebut banyaknya di temukan Matrial tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB).

Menurut hasil investisigasi dilapangan bahwa pekerjaan yang di kerjakan oleh PT Pajar Eka Cipta tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, yang mana pekerjaan tersebut terbilang asal jadi dan bahan batu belah yang tidak layak, Abotemen terpasang memakai bronjong kawat kecil, setelah pengerjaan bahan material pun di tinggalkan sembarang seperti tak terpakai dan terkesan terbengkalai.

Proyek Asal-asalan yang di kerjakan PT Pajar Eka Cipta kini terbukti, Abotemen penyangga jembatan Ambruk, Akibat Bokbrok nya pengawasan Dinas PUPR dan Bina Marga Provinsi dan pengawasan dari Pemerintahan Pangandaran sebagai penerima manfaat apakah di sinyalir ada Kongkalingkong antara Pengawas, Konsultan PPK, dan  PT Pajar Eka Cipta untuk  merauk keuntungan, seolah proyek jembatan tersebut mengejar Kuantitas bukan Kuwalitas