Fakta Dibalik Plafon Bandara Komodo Jebol

Fakta Dibalik Plafon Bandara Komodo Jebol

Labuan Bajo, LINews – Video Bandara Komodo Labuan Bajo NTT tergenang air viral di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat air hujan memasuki ruang tunggu bandara.

Plafon di salah satu ruangan juga jebol. Padahal aktivitas bandara sedang normal, dan sejumlah orang tampak duduk di ruang tunggu.

Peristiwa ini terjadi saat kawasan Bandara Komodo Labuan Bajo diguyur hujan deras.

Dinarasikan peristiwa ini terjadi di bandara yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juli lalu. Namun ini dibantah langsung Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.

“Kebocoran terjadi pada area keberangkatan gate 2 (dua) di lantai 2 (dua) terminal lama (eksisting) bukan pada area gedung baru perluasan, dan sudah segera dilakukan perbaikan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/10/2022).

Berikut hal-hal penting terkait video viral jebolnya Plafon di Bandara Komodo

(1) Pemicunya hujan deras

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, kejadian ini disebabkan intensitas hujan tinggi pada Rabu, 12 Oktober 2022.

“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Komodo telah melakukan perbaikan terhadap area terminal lama (eksisting) bandara yang terdampak kebocoran,” katanya, Jumat (14/10/2022).

(2) Peristiwa bukan terjadi di gedung baru

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada area keberangkatan gate 2 di lantai 2 terminal lama, bukan di gedung baru. Pihak berwenang pun segera melakukan perbaikan.

“Kebocoran terjadi pada area keberangkatan gate 2 (dua) di lantai 2 (dua) terminal lama (eksisting) bukan pada area gedung baru perluasan, dan sudah segera dilakukan perbaikan,” terang Adita.

Untuk mengatur operasional bandara, petugas di Bandar Udara Komodo segera melakukan pengamanan dan pengaturan alur penumpang. Sehingga tidak mengganggu aktivitas operasional di bandara dan kegiatan operasional penerbangan berjalan normal.

(3) Tentang Bandara Komodo Labuan Bajo

Sejak tahun 1975 bandara mulai dirintis dengan hanya berupa airstrip (landasan terbang sederhana). Kini bandara Komodo selain mempunyai terminal besar, bersih dan artistik, juga mempunyai runway dengan panjang 2.250 meter dan lebar 45 meter.

Dalam catatan LINews, pembangunan fasilitas Bandara Komodo telah dimulai pada tahun 2012. Proyek ini diselesaikan pada Tahun Anggaran 2015 dengan total nilai Rp 191,7 miliar untuk pembangunan seluas 9.687 m2. Peresmian dihadiri langsung oleh Jokowi.

Semula Bandara Komodo hanya bisa didarati pesawat propeller sekelas ATR 72-600. Kini bandara yang semula bernama Bandara Mutiara II segera dapat didarati oleh pesawat jet medium sekelas A-320, B 737-800 dan B 737-900.

Bandar Udara Komodo merupakan bandara pertama yang dikelola dengan skema Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Konsorsium Cardig Aero Service (CAS) telah ditetapkan sebagai Badan Usaha yang akan mengelola bandara Komodo.

Konsorsium CAS beranggotakan PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI) dan Changi Airports MENA Pre Ltd. Investasi yang dikucurkan dalam proyek ini senilai Rp 1,23 triliun selama 5 tahun, pembiayaan operasional mencapai Rp 5,7 triliun selama 25 tahun, serta jaminan investor senilai Rp 5 miliar.

Bandara Komodo terus mempersolek diri. Pada Kamis 21 Juli 2022, Presiden Joko Widodo meresmikan perluasan Bandar Udara Komodo. Bandara ini diharapkan bisa mendongkrak wisatawan di Labuan Bajo.

(Titus)