Jakarta, LINews — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (28/9) sore. Dilakukan usai penanganan dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian naik ke tahap penyidikan.
Upaya paksa seperti penggeledahan hanya bisa dilakukan aparat penegak hukum dalam proses penyidikan.
“Benar ada giat tim KPK di sana,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengonfirmasi penggeledahan di rumah dinas Syahrul di Jalan Widya Chandra, Jakarta Pusat, Kamis.
Dengan ditetapkannya status penyidikan, KPK telah menetapkan pihak-pihak tertentu sebagai tersangka. Namun, dalam kasus ini, KPK belum memberi informasi resmi perihal identitas tersangka dimaksud.
KPK juga belum menyampaikan kepada publik mengenai barang bukti terkait perkara yang diperoleh dari penggeledahan tersebut.
Saat penggeledahan berlangsung, rumah dinas Syahrul tampak sepi. Hanya terlihat banyak mobil diduga kendaraan yang digunakan tim penyidik KPK di sana. Tim juga terlihat membawa mesin penghitung uang.
Gerbang rumah dinas tersebut tertutup rapat dan dijaga dua aparat kepolisian di pos. Namun, terlihat satu pintu terbuka yang di depannya dipenuhi sepatu.
Pantauan LINews, Kamis sekitar pukul 19.00 WIB, seseorang dengan baju bertuliskan advokat datang ke rumah dinas tersebut. Ia terlihat berbincang-bincang dengan seorang petugas berompi KPK. Petugas itu meminta sang advokat untuk menunggu di depan rumah dinas.
Advokat itu lantas duduk di teras rumah dinas dan terlihat sempat melakukan komunikasi via ponselnya. Tak lama berada di sana, pria itu pun meninggalkan rumah dinas atas permintaan petugas KPK dan aparat kepolisian.
Ia enggan memberikan keterangan kepada wartawan saat keluar dari rumah dinas tersebut.
“No comment, no comment,” ujar sang advokat sambil meninggalkan rumah dinas Syahrul.
KPK telah mengklarifikasi Syahrul dalam proses penyelidikan yang dilakukan pada 19 Juni lalu. Syahrul mengaku akan kooperatif terhadap proses penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK.
“Alhamdulillah panggilan ini sudah jalan dan saya sudah diperiksa secara profesional. Saya terima kasih dan saya tetap akan kooperatif kapan pun dibutuhkan saya siap hadir,” kata Syahrul.
(Ary)