Banten, LINews – Kunjungan Mr. Oliver Blancquaert President Nederland International Federation dikenal sebagai ketua Nederland Pencak Silat Federasi (NPSF) dari Belanda ke Museum Pusaka Banten, di dampingi (Dirtahti Polda Banten) AKBP Dr. Agus Rasyid, S.H.,M.H. yang mewakili pemerintahan Banten Rohaendi, S.Pd.,M.Par. kabid industri ekonomi kreatif, langsung di terima oleh Ratu Anita Sangadiah Kusuma Dewi,S.H.,M.H. sebagai Kepala Museum Pusaka Banten, yang dikenal juga sebagai Ratu Langit.
Jumat (27/10/23), saat kedatangan rombongan ratu langsung menyerahkan cinderamata berupa golok khas museum pusaka Banten, kedatangan Oliver rombongan di sambut dengan pentas seni dan budaya debus, gerakan aliran golok dan pencak silat. Rombongan juga ke Museum Pusaka Banten di orientasikan oleh Ratu dan jajaran pengurus golok pusaka Banten, kegiatan ini merupakan rangkaian dari perkenalan Team Pengusul Golok Banten ke UNESCO di kancah internasional.
Dalam kunjungan Oliver menyampaikan ketertarikannya mempelajari seni budaya Banten
“Saya sangat berterima kasih dari federasi Belanda, bagus sekali ini mempertahankan dari nenek moyang yang diwariskan kepada generasi penerus”. Menanggapi seni budaya Indonesia di mata dunia Oliver mengatakan “untuk di negara Belanda sendiri pencak silat dan golok sudah dikenal kita sudah lama mempelajarinya, kalau bisa saya bantu akan saya bantu di manapun memperkenalkan seni dan golok di internasional”, agenda ke depan Oliver juga menyampaikan “Saya sudah berbicara dengan Agus tahun depan kita akan berkolaborasi dan mengundang rombongan Banten ke Belanda dalam acara tong tong fair”. Jelasnya.
Agus dari Polda Banten menyambut dengan baik kerjasama dengan pihak Belanda “tujuan rombongan datang ke Provinsi Banten untuk lebih mengenal seni dan budaya Banten, yang pertama tentang pencak silat, yang kedua tentang rangkaian proses golok Banten yang saat ini menuju UNESCO diakui dunia” tandasnya, menanggapi kelanjutan kedepannya Agus menyampaikan “tahun depan kita sudah bersinergi dengan pemerintah Belanda pada bulan September akan mengadakan festival tong tong fair kita akan datang ke Belanda, ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama hadir mewakili pemerintahan daerah Rohaendi mengatakan “museum pusaka Banten sebagai tempat berkumpulnya para pelaku-pelaku seni budaya dan juga titinggal para leluhur, merupakan aset bagi pemerintah sebetulnya, ini lebih terhormat menurut saya walaupun pemerintah belum hadir memfasilitasi, karena inisiatif untuk mengumpulkan benda pusaka dan teman-teman pelaku seni budaya patut dihargai oleh pemerintah ke depan kita akan menjadikan wisata budaya”, ungkapnya. Menjawab pertanyaan peran pemerintah daerah terhadap seni budaya Rohaendi “setelah Perda kemajuan kebudayaan Banten disahkan oleh dewan, itu sudah tidak bisa menolak lagi, pemerintah harus memfasilitasi memberikan ruang kepada mereka untuk berkarya dan melestarikan budayanya. Selama ini belum dapat bantuan karena belum ada rujukan yang kuat dari sisi regulasi. Perda sudah diusulkan ini usul inisiatif dan sudah masuk Prolegda paling telat tahun ini Sudah terbit, imbuhnya.
Ratu langit di hadapan para pengunjung dan tamu undangan mengeluarkan tagar “Salam Budaya Salam Jati Diri Bangsa”, menjadi Penggiat seni budaya Banten Ratu sebagai kepala Museum Pusaka Banten menyampaikan “museum golok Banten wadah bagi para penggiat dan pelestari seni budaya, kami bersama pewaris pusaka secara kolektif mengumpulkan benda-benda pusaka yang memiliki nilai luhur agar terjaga marwahnya, ini menjadi perekat tali silaturahmi silahkan yang mau berkunjung, ungkapnya. Menanggapi rencana Kolaborasi dengan pemerintah Belanda Ratu mengatakan “selama masih membawa kebudayaan khususnya Banten saya sangat mengapresiasi dan mendukung mari para penggiat seni budaya Banten kita hadir untuk melestarikan” tutupnya.
(ray/yd)