Sumedang, LINews – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sumedang menggelar Rapat Koordinasi Forkopimda di Gedung Negara, Kamis (5/5/2022).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan, Sekda Sumedang Herman Suryatman, perwakilan Forkopimda, Asisten Pembangunan Hilman Taufik WS, perwakilan CKJT dan diikuti para kepala perangkat daerah.
Tiga hal yang dibahas dalam pertemuan rutin tersebut, diantaranya stabilitas harga minyak goreng curah, penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK), serta rencana penyelenggaraan lari 5 Km antar pelajar di jalan tol.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang Nandang Suparman melaporka, PMK pada hewan ternak di Kabupaten Sumedang sudah mulai terjangkit pada tanggal 10 Mei 2022 di Desa Cilayung Kecamatan Jatinagor.
“Angka terakhir penyebaran PMK pada hewan yang terinfeksi 8 sampai 9 ekor perhari dengan total kurang lebih 245 ekor yang tersebar di 8 Desa di 7 Kecamatan,” ujarnya.
Sebagai upaya meminimalisir penyebaran PMK, pihaknya telah membentuk Satgas PMK, Posko Sekretariat Satgas, juga melakukan pemantauan terhadap 2442 ekor ternak di Sumedang.
“Kami juga melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para peternak serta mengajukan sarana kebutuhan pengendalian PMK,” katanya.
Berkaitan stabilitas harga minyak goreng, Kepala Dinas KOPUKMPP Harry Tri Santosa melaporkan, berdasarkan hasil evaluasi harga di beberapa tempat, terdapat variasi harga jual dari distributor, depo hingga ke pengecer.
“Variasi harga terbagi dalam tiga klasifikasi yakni Hijau sesuai HET 14 ribu per liter atau 15 per kilogram, Kuning itu per liternya 15 ribu atau di atas 17 ribu per kilo dan Merah 17 ribu per liter sampai 20 per kilo,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya akan terus mengadakan pemetaaan harga dengan acuan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11 Tahun 2022 tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kita juga pastikan agen sampai tingkat pengecer harganya sesuai dengan HET,” ujarnya.
Dalam tanggapannya Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menyampaikan, penanganan dan pengendalian PMK harus dilakukan secara komprehensif dari hulu ke hilir dengan melibatkan lintas sektor serta dapat beranalog pada proses penanganan Covid-19.
“Hal ini dilakukan agar efektif dan berhasil guna dalam upaya Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif pada penanganan dan pengendalian PMK,” ujarnya.
Bupati juga meminta kepastian data jumlah hewan yang menjadi sasaran pengobatan dan pencegahan secara cermat untuk menghitung kebutuhan dana yang diperlukan dan dapat dialokasikan dari dana Belanja Tak Terduga dengan tetap memperhatikan prosedur keuangan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
“Lakukan juga operasi pemeriksaan terhadap kendaraan yang membawa hewan ternak masuk ke Kabupaten Sumedang,” kata bupati.
Berkaitan harga minyak goreng, bupati meminta untuk terus melakukan monitoring mulai dari persediaan barang, kelancaran proses distribusinya, dan keterjangkauan harga.
“Jangan sampai harga di pasaran jauh melampaui harga yang ditetapkan pemerintah,” jelas bupati.
Khusus kegiatan lomba lari 5 Km bagi pelajar yang rencananya dilaksanakan pada bulan Juli di Tol Cisumdawu Seksi III, Bupati meminta agar dikemas secara menarik yang diawali dengan kegiatan lari gembira bersama Forkopimda dan senam masal dengan SKPD.
“Lomba ini perlu dilakukan pembatasan peserta dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, keamanan, serta dengan memperhatikan kalender akademik,” ujarnya. (Ade)