Gubernur Kalteng Targetkan Semua Desa Dapat Akses Listrik

Gubernur Kalteng Targetkan Semua Desa Dapat Akses Listrik

Palangkaraya, LINews – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo melakukan percepatan pembangunan strategis jelang akhir masa jabatannya. Salah satunya dengan meningkatkan Desa Berlistrik dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).

Sugianto mengungkapkan lewat program bantuan pasang baru listrik atau BPBL (Bantuan Pasang Baru Listrik), pihaknya berupaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak mampu.

Ia menjelaskan cakupan wilayah yang begitu luas jadi salah satu penyebab belum terealisasinya pemerataan jaringan listrik di Kalimantan Tengah. Belum lagi kondisi geografis yang spesifik, serta infrastruktur di daerah terpencil yang masih sulit.

“Kondisi kelistrikan di Kalteng sebetulnya sudah surplus terkait dengan daya listrik, namun kendalanya adalah kondisi geografis, di mana infrastruktur ke daerah terpencil sangat terbatas sehingga akses listrik dari PLN masih sulit untuk menembus daerah terpencil,” kata Sugianto, Senin (14/10/2024).

Ia menambahkan rasio desa berlistrik di Kalimantan Tengah sebesar kurang lebih 87,52%, artinya 370 desa dari 1.571 desa belum mendapatkan akses listrik dari pemerintah. Kemudian, Rasio Elektrifikasi sebesar kurang lebih 94,14%, artinya kurang lebih 47.416 keluarga belum mendapatkan akses listrik di seluruh wilayah Kalimantan Tengah.

Adapun untuk teknis implementasinya, kata Sugianto, Kalteng Menyala akan diakses menggunakan PLTS. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan Pembangunan Listrik dengan menggunakan EBT, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“Implementasinya adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan memberikan bantuan atau hibah kepada masyarakat, di mana akses PLN belum bisa masuk dalam dua atau tiga tahun ke depan. Bantuan PLTS untuk tahun 2024 diberikan kepada kurang lebih 20.711 rumah tangga di 186 Desa di seluruh Kalimantan Tengah. Di dalam anggaran perubahan tahun ini juga, mengakses lagi sekitar 25.000 keluarga di 184 Desa,” terang Sugianto.

Lewat hal tersebut, diharapkan seluruh desa sampai pelosok terpencil listrik menyala. Dengan begitu, pihaknya turut mendorong produktivitas masyarakat menjadi kian meningkat.

“Kalteng menyala ini secara umum akan mengurangi gap kehidupan sosial masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, padahal mereka hidup di bumi dan tanah yang sama, yaitu Bumi Tambun Bungai. Sejatinya harus mendapatkan pelayanan dan kehidupan yang sama layaknya,” tandasnya.

(Pj)

Tinggalkan Balasan