Manggarai, LINews – Seorang Putra Daerah menjadi kebanggaan untuk kampung halamannya, dimana saat sang putra daerah merantau ke kota besar atau ibukota untuk menimba ilmu, pengalaman, dan juga menggali potensi diri untuk mengembangkan daerahnya mengabdi untuk kampung halaman dan juga memajukan ketertinggalan daerah dimana tempat tumpah darah berada.
Agustinus Sarifin, S.Fil,.MH, Putra Daerah NTT lahir di Flores 1969, Pria yang akrab di sapa Gusti ini memulai pendidikan nya di Sekolah Dasar Flores 1977–1983, saat SMP beliau sempat berpindah sekolah SMP Pius XII Kisol–Flores ke SMP Dharma Bakti Ruteng, melanjutkan sekolah SMA di Yoh.Berkhmans Toda Belu Mataloko,1986–1990
( Kab Ngada), Sejak di bangku sekolah Gusti termasuk murid yang pandai dalam segi akademi maupun umum, Tahun 1995 Gusti Menyelesaikan pendidikan nya di Sekolah Tinggi Filsafat St. Paulus Ledalero–Flores NTT, saat masih menjadi mahasiswa Gusti membentuk LSM Mitra Utama yang bekerjasama dengan LSM luar negeri yaitu FADO dari Belgia.
Setelah menyelesaikan pendidikan masternya di Universitas Tarumanagara (Jakarta) jurusan Hukum
2010, Gusti memulai karirnya di PT. Dongan Kreasi Indonesia sebagai Human Resources and GA Manager dan sebagai MR ISO (2004-2010), PT.Jae Hyun Indonesia as HRD & GA Manager (2011-2012).
Kepada LINews, Gusti berbagi pengalaman nya, dari saat sekolah dan keprihatinanya terhadap dunia pendidikan yang mana banyak sarjana yang menganggur di daerah terpencil dengan taraf ekonomi di bawah garis kemiskinan, gusti bercerita pengalaman nya mengajar di salah satu universitas Sint Mary College, karena hobi nya mengajar dan membagi ilmu kepada orang lain bahkan dia tidak pernah tau berapa honor yang dia terima saat itu, karena Gusti tidak mengukur ilmu dengan materi.
Saat ini Pria 53 tahun yang memiliki rasa Humoris dan Humanis ini tinggal dengan keluarnya di Bekasi Jawa Barat, Gusti memiliki yayasan yang bergerak di bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan di bidang Pendidikan yayasan tersebut dia dirikan dengan dorongan yang kuat karena disaat dia pulang kampung atau napak tilas (dalam bahasa sunda) dia melihat daerah kampung halaman nya tertinggal jauh dari kota, banyak anak-anak yang putus sekolah karena terbentur dengan biaya.
Gusti Memiliki harapan yang sangat tinggi saat dirinya mendirikan yayasan Peduli Foundation, Dia membuat program Beasiswa dengan kocek pribadi nya membantu anak-anak yang putus sekolah dan bekerjasama dengan jepang untuk pendidikan dan kesetaraan pendidikan.
Dalam waktu dekat ini Gusti sudah merencanakan membangun Sekolah Kejuruan (SMK) dengan jurusan Farmasi, Pertanian, Peternakan, Otomotif, Pariwisata, Informatika, dia berharap bisa membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan modern, petani modern, peternak modern, dan juga membawa Nusa Tenggara Timur ke kancah Internasional dalam bidang Pariwisata, karena begitu banyak daerah yang indah di NTT seperti Labuan Bajo dan pulau Komodo. (Vhe)
(Cerita Pengalaman Pilu Agustinus Tentang Awal Mula Mendirikan Apotek Akan berlanjut di Edisi Berikutnya)