Mandailing Natal, LINews – Beberapa hari belakangan ini warga Kecamatan Kota Nopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara merasa resah dengan kemunculan harimau yang sudah memasuki perkebunan warga.
Warga juga meminta Balai Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) agar segera bertindak karena satwa liar itu telah memangsa sapi ternak warga.
Atas kejadian itu LINews menggali keterangan dari berbagai sumber, Minggu (30/7/2023). Kejadian bermula sekira pukul 13:00 Wib saat Somad pergi untuk melihat delapan ekor sapi ternaknya disekitar kaawasan perkebunan Aek Sibatu Gunung Muara Soro.
Setibanya di lokasi Somad merasa heran dan kaget karena melihat sapi hewan peliharaannya sudah hilang tiga ekor. Lantas dia pun (Somad) mengajak adiknya Abdul Wahab untuk membantu mencarinya.
Setelah satu jam mencarinya, Somad dan Abdul Wahab berhasil menemukan satu ekor sapi dalam keadaan mati. Mereka mengamatinya ada bekas luka gigitan pada bagian leher dan punggung sapi itu. Tidak jauh dari lokasi mereka mendapatkan bekas jejak binatang buas yang diduga merupakan jejak harimau.
Kemudian mereka pulang dan langsung melaporkanya kepada Kepala Desa, Polsek dan Koramil 14 Kotanopan. Kemudian sekira pukul 15:00 lewat dengan dibantu masyarakat mereka pun turun ke lokasi yang jaraknya sekitar dua kilometer dari perkampungan warga.
Tidak lama kemudian satu ekor sapi milik Abdul Somad ditemukan dalam keadaan mati dengan bekas luka gigitan yang sama seperti sapi pertama miliknya ditemukan.
Pj. Kepala Desa Gunungtua Muarasoro, Bahren Daulay membenarkan kejadian itu. Atas kejadian itu mereka telah menyampaikannya/melaoporkannya ke pihak TNBG dan BKSDA Padangsidempuan,” ucapnya.
Dia juga mengimbau warganya untuk sementara waktu agar tidak melakukan aktivitas disekitar kawasan perkebunan tersebut sampai pihak TNBG dan BKSDA turun ke lokasi.
