Hubungan Bupati dan Sekda Cianjur Tak Harmonis

Hubungan Bupati dan Sekda Cianjur Tak Harmonis

Cianjur, LINews – Hubungan antar pejabat di Pemkab Cianjur sedang tidak baik-baik saja. Itu setelah Sekda Cianjur Cecep Alamsyah didesak mundur oleh para pejabat melalui sebuah petisi.

Bukan cuma itu, Cecep juga tidak harmonis dengan Bupati Cianjur Herman Suherman. Keduanya disebut terlibat perang dingin.

Surat petisi yang meminta Cecep mundur juga beredar. Dalam surat tertanggal 29 April 2024 itu, pejabat dan kepala dinas Pemkab Cianjur meminta Cecep mundur karena ketidakharmonisan dengan Herman.

Setidaknya ada 22 orang pejabat yang menandatangani petisi itu. Bahkan jika Cecep tidak menanggapi, para pejabat bakal menganggap yang bersangkutan sudah mundur dari jabatan Sekda.

“Menyikapi yang beredar terkait dengan surat itu. Supaya tidak ada lagi persepsi yang ttd di bawah tekanan. Tandatangan itu asli karena aspirasi secara pribadi para kepala OPD, tanpa tekanan dan rekayasa,” ucap Inspektur Daerah (Irda) Kabupaten Cianjur Endan Hamadani, Kamis (2/5/2024) saat menanggapi petisi itu.

Endan mengungkap, alasan petisi itu dibuat. Selain tidak harmonisnya hubungan Bupati dan Sekda, lambatnya kordinasi juga jadi dasar para pejabat dan kepala dinas meminta Cecep menanggalkan jabatannya.

“Salah satunya terkait ketidakharmonisan. Terlambat dalam koordinasi, tiap OPD yang menyampaikan. Ini hasil diskusi, aspirasi pribadi disampaikan secara pribadi untuk pribadi, namun diserahkan bersama secara kolektif,” ungkapnya.

Sementara Bupati Cianjur Herman Suherman menuturkan, selain pejabat dan kepala dinas, sejumlah camat juga membuat petisi serupa yang meminta Cecep mundur. Herman menyebut awalnya tidak ingin masalah ini muncul ke publik.

“Itu sudah jauh hari kepala OPD buat ke saya, dari Camat juga. Terkait ketidakharmonisan dalam bekerja. Saya juga kaget, kenapa seperti ini. Sampai sakit memikirkan Sekda. Saya tidak mau mempublikasikannya,” ujar Herman.

Lebih lanjut, dia meminta Cecep untuk memikirkan petisi itu. Dia mengharapkan, kepentingan masyarakat lebih diutamakan dari pada kepentingan jabatan dan politik.

“Saya kasihan juga ke pak Sekda, karena Kepala OPD dan camat tidak nyaman. Kalau menurut saya, kasihan masyarakat. Jangan mengganggu kinerja OPD. Harus ada legowo (mengundurkan diri) dari pak Sekdanya,” tuturnya.

Disinggung soal hubungannya dengan Cecep, Herman menyebut dirinya akan baik-baik saja selama kinerja dari Sekda baik. “Kalau saya mah kebijakan. Politik, namanya Sekda itu teknis. sepanjang kinerjanya bagus ya, its okey,” kata dia.

Cecep juga merespon kisruh yang terjadi. Dia mengaku bingung dengan petisi yang dibuat sejumlah pejabat dan kepala dinas. Seharunya kata Cecep, jika ada hal yang harus dipermasalahkan, disampaikan sesuai mekanisme.

“Kita mengelola negara. Dasarnya apa? Yang mendasari saya mundur dari Sekda. Dengan aspirasi dengan tidak formal, malah kalau kita lembaga publik harusnya dibuka dan untuk diperbaiki. Misalnya saya melakukan kesalahan, harusnya didiskusikan dalam rapat. Ada forumnya,” kata dia.

“Saya menganggap surat ini tidak ada, menuntut Sekda mundur berarti dalam jabatan formal makanya harus ditempuh secara normatif,” tambahnya.

Dia juga mempertanyakan penilaian tidak harmonis yang dituangkan para kepala OPD dalam surat itu. “Atas pemeriksaan apa? Tidak harmonisnya itu. Ujug-ujug Sekda mundur tapi mereka tidak,” kata dia.

Kisruh Bupati dan Sekda Cianjur juga telah disorot Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin. Bey menyebut keduanya telah dipertemukan dan sepakat untuk islah dan kembali bekerja.

“Keduanya sepakat untuk islah dan akan bekerja,” kata Bey.

Selain islah, Sekda Cianjur juga berkomitmen untuk mendukung langkah Bupati Cianjur hingga masa jabatannya berakhir. Bey menyebut, dirinya akan bertemu dengan Herman dan Cecep. Dia juga meminta ASN dan pejabat di Pemkab Cianjur untuk tidak memperkeruh suasana.

“Saya akan pertemukan mereka, komitmen mereka itu dengan saya bertemu, dan di situ akan komit mereka akan bekerja dan saling mendukung. Pak Sekda komit akan mendukung Pak Bupati,” tegas Bey.

“Diperhatikan betul komitmennya, bahwa kita mendukung dan tidak memanas-manasi,” tutup Bey.

(Riki)

Tinggalkan Balasan