Sukabumi, LINews – Sejumlah partai politik di Kabupaten Sukabumi sudah membuka penjaringan para calon bupati dan wakil bupati. Beberapa di antaranya bahkan akan menutup pendaftaran.
Partai Demokrat mengungkap sudah ada tujuh orang yang mendaftar melalui partai mereka. Lima di antaranya bahkan sudah mengembalikan dan melengkapi berkas pendaftaran sebagai bentuk keseriusan.
“Yang melakukan tahapan formulir, tujuh orang. Tetapi yang sampai hari ini menyerahkan formulir pendaftaran berikut syarat-syarat itu sudah empat orang. Mereka adalah Pak Iyos Somantri (Wakil Bupati Sukabumi), Zainul (Eks Kepala DPMTSP), Rasyta Mutiarani Zahra, Deden (Ketua Apdesi), dan Bambang Topan (politisi-pengusaha),” kata Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi Asep Saepudin Khalik, Rabu (24/4/2024).
Sementara itu, Sekretaris Penjaringan Pilkada Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi Sep Radi Priadika menjelaskan pendaftaran dibuka sejak 7 April dan baru akan berakhir pada 25 April.
“30 April nanti ke DPD kita teliti latar belakang para calon ini. Intinya yang kapabel siapa, yang mempunyai potensi besar, kemudian ke DPP sampai akhirnya mengerucut siapa yang akan nantinya maju dari Partai Demokrat. Yang disampaikan oleh ketua kami, harus mempunya figur luar biasa dan bisa memberikan dampak luar biasa ke Kabupaten Sukabumi, kami ingin memiliki calon terbaik,” ujar Radi.
Demokrat sendiri saat ini memiliki lima kursi di DPRD Kabupaten Sukabumi. Untuk memperoleh satu tiket mengusung calon, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu mau tidak mau harus berkoalisi.
“Sejauh ini komunikasi dengan parpol lain terus kita jalin, kita ada 5 kursi, satu tiket kurang harusnya 10 kursi artinya kita masih terus berproses karena sifatnya terbuka dengan siapapun kami bisa saja berkoalisi,” jelas Radi.
Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan langkahnya untuk berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Sukabumi.
“PAN dan PKS sudah berkoalisi, artinya sudah bisa membawa pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati,” kata Informasi dan Komunikasi Desk Pilkada PAN Kabupaten Sukabumi Ahmad Syahroni.
Diketahui PAN sendiri memiliki tiga kursi di DPRD sementara PKS memiliki kekuatan tujuh kursi. Dengan jumlah itu, kedua partai sudah memiliki tiket untuk mengusung pasangan calon pada pilkada nanti.
“Para bacalon bupati atau wakil bupati Sukabumi yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran ke Desk Pilkada PAN Kabupaten Sukabumi antara lain Ayep Jaki (Ketua DPD Partai Nasdem Kab Sukabumi), Usman Jaelani (Kadisnaker), Deden Deni Wahyudin (Ketua Apdesi Sukabumi), Zainul (Mantan Kepala Dinas Perizinan), Rastia Mutiarani Zahra (Praktisi Pendidikan), Habib Mulki (Perwira Polisi), Fikri Abdul Ajiz (pengusaha), Iyos Somantri (Wabup Sukabumi),” jelas Ahmad.
Ahmad juga mengatakan, untuk proses penjaringan sendiri akan ditutup pada Kamis (25/4/2024). “Dalam menentukan calon bupati dan wakil bupati, akan dilakukan survei oleh lembaga survei tingkat nasional,” imbuhnya.
Partai Golkar, dengan modal 10 kursi di DPRD Kabupaten Sukabumi sudah cukup untuk mengusung pasangannya sendiri. Partai tersebut, sejauh ini sudah menggodok beberapa nama untuk maju dalam Pilkada.
“Intinya Golkar menyiapkan orang yang benar-benar mampu menjawab tantangan yang ada dan tujuannya harus menang. Koalisi memungkinkan, kita masih dinamis meskipun Golkar hari ini secara aturan bisa mencalonkan sendiri tanpa koalisi, tetapi Golkar juga membuka komunikasi politik dengan partai lain untuk koalisi ketika memiliki kesepahaman yang sama,” kata Sekretaris DPD Partai Golkar Budi Azhar Mutawali.
“Komunikasi politik penjajakan oleh para pimpinan partai, Golkar membuka diri dan tidak menutup diri melakukan komunikasi politik dengan partai lain untuk mencoba melakukan koalisi kedepan,” sambungnya.
Menurutnya, ada tahapan di Partai Golkar, mulai dari survei ketat kepada bakal calon. Sejauh ada empat nama yang kabarnya akan diusung oleh Partai Golkar di antaranya Asep Japar (Mantan Kadis PU Kabupaten Sukabumi), Iyos Somantri (Wabup Sukabumi), Yusuf Munawar (Kosgoro) dan nama Budi Azhar sendiri.
“Kalau yang saya tahu dari Golkar ada tahapannya, bahwa hari ini Golkar itu lagi melakukan survei ke balon yang sudah ditunjuk oleh DPP. Yang pasti hari ini Golkar sedang melakukan survei ke balonnya. Dan itu akan diinformasikan setelah tiga kali survei sampai survei pasangan calon nanti,” beber Budi.
“Intinya Golkar menyiapkan orang yang benar-benar mampu menjawab tantangan yang ada dan tujuannya harus menang. Koalisi memungkinkan, kita masih dinamis meskipun Golkar hari ini secara aturan bisa mencalonkan sendiri tanpa koalisi tetapi golkar juga membuka komunikasi politik dengan partai lain untuk koalisi ketika memiliki kesepahaman yang sama,” tuturnya.
Sementara itu, Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, melalui Sekretarisnya Agus Firmansyah mengatakan secara politik, sudah ada pembicaraan partainya dengan beberapa partai lainnya. Komunikasi yang memang belum secara tertulis itu salah satunya dengan Hasim Adnan, Ketua DPC PKB Kabupaten Sukabumi.
“Komunikas pembicaraan sudah ada, Pak Yudha dengan Pak Hasim PKB namun baru silaturahmi, resmi belum. Kalau resmi kan mesti tertulis, ini belum ada. Baru penjajakan, komunikasi lah, untuk nanti mengerucut koalisi dengan siapa,” tutur Agus.
Terkait nama yang kemungkinan diusung Gerindra, Agus menjelaskan partainya terbuka untuk siapapun, baik dari kalangan internal maupun eksternal. Namun tentunya, pilihan internal menurut Agus jatuh kepada Yudha Sukmagara.
“Masih lama, Gerindra itu terbuka mau eksternal-internal, kita terbuka buat Pilkada Kabupaten Sukabumi. Kalau internal jelas Pak Yudha, dan kita mengusung calon bupati dong,” tutup Agus.
(Adam)