Kapolri Temui Pendemo, IPW: Bukti Empati pada Kaum Buruh

Kapolri Temui Pendemo, IPW: Bukti Empati pada Kaum Buruh

Jakarta, LINews – Indonesia Police Watch (IPW) menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memiliki pemahaman utuh soal konsep psikologis massa. Menurut IPW, Sigit telah menunjukkan rasa empati terhadap perjuangan kaum buruh untuk mendapatkan kehidupan yang layak, saat unjuk rasa May Day Fiesta atau May Day 2022.

“Pak Kapolri sebagai pimpinan kepolisian, sangat memahami benar tentang yang namanya konsep psikologi massa. Pak Kapolri memahami benar apa yang menjadi tuntutan buruh,” kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, kepada wartawan, Senin (16/5/2022).

Dia mengapresiasi kehadiran Sigit di tengah massa buruh. Dia lalu berpendapat sikap Sigit menjadi salah satu faktor demonstrasi May Day Fiesta berjalan tertib.

“Sikap Pak Kapolri yang berada di tengah-tengah buruh menunjukkan satu empati dan pemahamannya terhadap tuntutan-tuntutan buruh, juga patut diapresiasi. Sehingga pernyataan-pernyataan Pak Kapolri yang menunjukkan empati terhadap buruh ini juga salah satu yang mendukung terjaidnya tertib demo,” ucap Sugeng.

Sugeng menuturkan sedari awal dilantik dan mencanangkan konsep Presisi, Sigit konsisten dengan sikap humanisnya. Dia berharap seluruh jajaran Polri dapat meniru sikap Sigit.

“Pendekatan Kapolri yang saat ini berbeda. Sejak dilantik, Pak Kapolri mencanangkan Presisi dan pendekatan humanis. Ini menurut saya sesuatu yang harus dikedepankan oleh semua anggota Polri,” ujar Sugeng.

Dia menekankan sikap humanis adalah penting untuk menciptakan rasa percaya masyarakat terhadap Polri.

“Pendekatan humanis itu sesuatu yang penting agar timbul kepercayaan publik bahwa Polri itu melindungi seluruh masyarakat,” lanjut Sugeng.

Ketertiban dan keamanan yang terjaga saat demonstrasi May Day Fiesta, sambung Sugeng, menandakan komunikasi Polri dengan pimpinan-pimpinan serikat buruh terjalin dengan baik.

“Keamanan dan ketertiban yang terjadi di dalam demo ini tentunya kerja keras Polri di bawah Pak Listyo, di mana biasanya IPW sangat memahami sebelum buruh turun, sudah dilakukan komunikasi-komunikasi untuk menjaga ketertiban. Biasanya ini Baintelkam yang turun, bicara dengan pimpinan buruh untuk berdemo dengan tertib,” ungkap Sugeng. (RN)