Kejagung Tempatkan JPU Kasus Sambo di “Safe House”

Kejagung Tempatkan JPU Kasus Sambo di “Safe House”

Jakarta, LINews – Kejagung Mengerahkan Total keseluruhan terdapat 73 Jaksa Penuntut Kasus Ferdy Sambo Bakal Ditempatkan di Safe House . Kejaksaan Agung (Kejagung) bakal menempatkan seluruh anggota tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) di safe house atau rumah aman.

Demi alasan keamanan dan interferensi dari luar , Diperkirakan selama menangani proses penuntutan kasus Ferdy Sambo Cs dalam perkara pembunuhan berencana dan obstruction of justice di kasus Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Ketua Komisi Kejaksaan Barita Simanjuntak mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi ketidakprofesionalan dalam proses penuntutan. Sekaligus untuk memudahkan koordinasi antar JPU dalam memproses kasus tersebut.

“Dalam rangka memastikan tim JPU bekerja dengan baik, profesional, aman, untuk memudahkan koordinasi dan untuk menghindari alasan-alasan teknis dalam proses penuntutan,” ujarnya lewat pesan singkat, Kamis (29/9).

Diberitakan media Habis Kata-kata Novel Melihat eks pegawai KPK yang besedia menjadi pembela Sambo . Febri dan Rasamala yang menjadi pembela Ferdy Sambo tersangka utama pembunuhan.

Siapa mereka sebenarnya ? Selain Rasamala, dari , ada nama Febri Diansyah yang memilih menjadi kuasa hukum Putri Chandrawathi, istri Ferdy Sambo.

Rasamala Aritonang adalah Mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum pada Biro Hukum KPK. Rasamala Aritonang menegaskan pilihannya menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo tersangka utama pembunuhan Brigadir J tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Berita mengatakan rencana penempatan puluhan jaksa itu juga dilakukan guna mengantisipasi upaya intervensi hukum yang dilakukan oleh pihak tertentu.

“Termasuk adanya kekhawatiran publik dugaan `intervensi di luar hukum` dalam kasus ini. Jadi hal ini harus menjadi perhatian antara lain menjaga, melindungi para jaksa yang bertugas agar bekerja dengan profesional dan berintegritas,” tuturnya.

Kejagung telah membentuk tim yang terdiri 30 JPU untuk menangani kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Sementara untuk kasus obstruction of justice, total ada 43 JPU yang dikerahkan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum.

Dengan demikian total ada 73 jaksa yang diterjunkan untuk menangani proses penuntutan kasus Ferdy Sambo Cs.

Adapun berkas perkara seluruh tersangka pembunuhan berencana dan obstruction of justice di kasus Brigadir J dinyatakan lengkap oleh Kejagung.

Berkas perkara kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejagung merupakan milik tersangka Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma`ruf, dan Putri Candrawathi.

Kelima tersangka itu diduga melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 KUHP.

Sementara untuk perkara obstruction of justice di kasus penyidikan Brigadir J, total ada tujuh berkas perkara yang dinilai lengkap secara materil dan formil oleh Kejagung.

Ketujuh berkas perkara itu diketahui milik tersangka Ferdy Sambo, Baiquni Wibowo Chuck Putranto Arif Rahman Arifin, Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Irfan Widyanto.

Para tersangka itu diduga melanggar Pasal 49 jo Pasal 33 dan/atau Pasal 48 ayat 1 jo Pasal 32 ayat (1) Nomor 19 Tahun 2016 UU ITE. Selain itu, mereka juga dijerat Pasal 55 ayat (1) dan/atau Pasal 221 ayat (1) ke-2 dan/atau Pasal 233 KUHP.

(Jhon)