Bandung, LINews – Sebanyak 1.000 produk UMKM Jabar mendapatkan sertifikat halal dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI. Sertifikat halal ini berangkat dari self declare (klaim sendiri) UMKM lalu kemudian didampingi Kemenkop UKM untuk didaftarkan mendapatkan sertifikat halal.
Diketahui, proses pendampingan itu dimulai sejak April 2024. Produk UMKM yang dapat sertifikat halal self declare itu berasal dari Bandung Raya yakni Kota/Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat.
Pemberian sertifikat halal diberikan Kemenkop UKM saat acara Roadshow #KITAHALALIN Jabar 2024 yang juga diprakarsai Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat, di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Kamis (16/5/2024).
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menyambut baik pemberian sertifikat halal bagi 1.000 produk UMKM Jabar tersebut. Hanya saja, Bey mengingatkan sertifikat tersebut betul-betul mencerminkan kehalalan produknya, mengingat ini adalah self declare.
“Kami mendukung pemberian sertifikat halal, tapi itu tadi harus ada kejelasan aturan,” ujar Bey Machmudin dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2024).
“Jadi kami dari sisi pemerintah baik Pusat Kementerian, dan Pemda Provinsi Jabar, mendorong setransparan mungkin,” tambahnya.
Menurut Bey, Jabar adalah provinsi dengan populasi muslim terbesar di Indonesia. Produk halal termasuk dari UMKM menjadi tuntutan.
Data menunjukkan hingga akhir 2023 Jabar menjadi provinsi dengan jumlah produk bersertifikat halal terbanyak di Indonesia, sebanyak 694.684 produk.
“Saya sampaikan selamat kepada (UMKM) yang sudah menerima sertifikat, semoga usahanya makin lancar dan makin laku,” harap Bey.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius mengatakan, sertifikat halal penting karena memberi rasa tenang kepada konsumen untuk membeli suatu produk.
“Ini roadshow ketujuh, dan akan ada 15 roadshow pada tahun ini, dan tahun depan kita akan roadshow lagi,” ucap Yulius.
(Red)