Ketum JAPATI: Jaga Norma Democratic Values Sebagai Landasan Dasar Ethical political Behaviour

Ketum JAPATI: Jaga Norma Democratic Values Sebagai Landasan Dasar Ethical political Behaviour

Sukabumi, LINews — Proses pemilu / Pilkada adalah sarana konvensional dalam merotasi pergantian kekuasaan. Guna mewujudkan pemilu / Pilkada yang berkualitas, negara atau wilayah perlu menjamin adanya standar keberlangsungan proses pemilihan secara bebas, rahasia, jujur dan adil didukung dengan ketersediaan perangkat atau lembaga penyelenggara yang imparsial, profesional dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga dalam kondisi iklim demokrasi suatu negara yang baik maka semakin kuat pelaksanaan norma democratic values sebagai dasar dari ethical political behaviour penyelenggara negara.

Adam Firmando, SE,. Ketua Umum JAPATI (Jadikeun Asep japar Andreas Bupati) Menjabarkan, suasana politik semakin memanas menjelang Pilkada Walikota Maupun Bupati 2024, para kandidat terus berjuang memperoleh dukungan terakhir dari pemilih. Namun, di tengah kegaduhan politik yang semakin memanas, penting bagi kita untuk merefleksikan sikap politik kita sebagai warga negara, serta Menghadapi pemilihan yang begitu penting bagi masa depan negara atau wilayah kita, sikap politik kita menjadi krusial.

“Biasa nya H-2 menuju pemungutan suara, suasana politik semakin tegang dengan serangkaian kampanye terakhir dan upaya terakhir dari masing-masing kandidat untuk meraih suara pemilih”. Papar nya.

Para kandidat dari berbagai partai politik terus berusaha memperoleh dukungan, baik melalui janji-janji politik maupun upaya memperbaiki citra mereka. Namun, di sisi lain, warga negara baik di wilayah masing-masing juga harus mengambil sikap politik yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Sikap politik yang bijaksana tidak hanya tentang memilih kandidat berdasarkan popularitas atau janji manis semata. Ini juga tentang memahami visi, misi, dan program kerja yang diusung oleh masing-masing kandidat.

“Lebih dari itu, sikap politik yang bertanggung jawab mempertimbangkan dampak jangka panjang dari pilihan kita terhadap negara dan masyarakat”Kata nya.

Sebagai warga negara memiliki tanggung jawab untuk melakukan pemilihan yang cerdas, berdasarkan informasi yang akurat dan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu yang dihadapi negara kita saat ini.

“Selain itu, kita juga harus menjaga ketertiban dan kedamaian selama proses pemilihan, menghormati perbedaan pendapat, serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa” Paparnya.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa partisipasi politik tidak berakhir pada hari pemilihan. Setelah pemilihan selesai harus tetap aktif dalam mengawasi kinerja para pemimpin yang terpilih, memberikan masukan, dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.

“Sebagai warga negara, sikap politik kita memiliki dampak yang besar terhadap arah dan masa depan negara kita. Dengan hanya dua hari tersisa sebelum pemungutan suara Pemilu 2024, mari kita ambil sikap politik yang bijaksana, bertanggung jawab, dan peduli terhadap kepentingan bersama. Suksesnya sebuah pemilihan tidak hanya tergantung pada para kandidat, tetapi juga pada sikap politik yang diambil oleh setiap individu dalam masyarakat” Jelas nya.

(Red)

Tinggalkan Balasan