Kisruh Manajemen Bumdes Bere dan Alih Fungsi Gedung Poskesdes Roho

Kisruh Manajemen Bumdes Bere dan Alih Fungsi Gedung Poskesdes Roho

Manggarai, LINews – Infrastruktur jalan dari Desa Bere hingga Desa Compang Cibal sungguh memprihatinkan masyarakat setempat.

Berdasarkan pantauan wartawan, minggu,(6/11) kondisi jalan dari Kampung Kawak menuju Kampung Lenda, Teni, Watu Paku, Golo Koe, Cipi, Lincong, Purang Ara, Munting, melewati Kampung Terep, Akel dan Bea Ngiung, tampak lubang menganga dan batu putih licin yang tidak teratur disertai tanjakan dan tikungan tajam. Terlihat penanaman tiang utama listrik PLN di ruas jalan ini, yang dikerjakan instalatir dari PT. Telaga.

Di tengah gencarnya Program Listrik masuk Desa oleh pemerintah, Gedung Poskesdes Roho di duga beralih fungsi dan di duga berubah Nomenklatur menjadi Gedung Paud Desa Bere, yang patut di duga Paud tersebut belum memiliki Izin Operasional dari Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai.

BACA JUGA : Ketua Yayasan SPM Sosialisasi Pengembangbiakan Babi dan Maksimalisasi Lahan Tidur 

Selain itu, kisruh pengelolaan Bumdes Wae Teku Tedeng di Desa Bere, menjadi sorotan publik karena di duga ada Intervensi Oknum Perangkat Desa.

Wartawan LINews, berusaha untuk menyingkap “tabir kegelapan” yang di duga, jauh panggang dari api.

Pendaftaran Rekening Bank NTT atas nama Bumdes Wae Teku Tedeng Desa Bere, dilaksanakan pada tanggal 6 April Tahun 2020. Sedangkan Penyertaan Modal yang bersumber dari APBdes Bere Tahun 2020, senilai Rp.100.000.000,- masuk ke Rekening Bumdes pada tanggal 13 Oktober 2020.

Penarikan uang cash Bumdes dari Bank NTT, terdiri dari 3 tahap, yaitu : Tahap Pertama pada tanggal 16 Oktober 2020, senilai Rp.50.000.000,- dan Tahap Kedua pada tanggal 10 Pebruari 2021, senilai Rp.40.000.000,- serta Tahap Ketiga pada tanggal 3 Maret 2021, senilai Rp.10.000.000,- dengan sisa saldo : Rp. 333.000,-.

Pengurus Bumdes Wae Teku Tedeng terdiri dari : Ketua : Adrianus Sati, Sekretaris : Eduardus Son Tomor dan Bendahara : Flumensia Bilik.

Dari ketiga pengurus Bumdes ini, Adrianus Sati telah mengundurkan diri dari Bumdes dan Flumensia Bilik telah terpilih sebagai anggota BPD Bere namun masih dalam proses persiapan pengunduran diri dari Bumdes.

Ironis, hingga berita ini di publikasikan, belum pernah ada Restrukturisasi, Pembenahan dan Evaluasi kinerja dan keuangan Bumdes Wae Teku Tedeng.
Mantan Kepala Desa Bere, Ignasius Beon, yang berdomisili di Akel, RT.007/RW.002, Desa Bere, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai, kepada awak media, pada Minggu(6/11), meyampaikan : “Dalam diskusi awal dengan para tokoh adat sebagai Pemilik Hak Ulayat tanah dari Gendang Golo Munde dan Gendang Roho, Rencana Pembangunan Gedung Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Bere, yang bersumber dari Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan(PNPM-MP) Tahun 2014, seharusnya gedung itu didirikan di Dusun Golo Munde, karena di Dusun Roho tidak ada ketersediaan air yang layak, sesuai standar sanitasi dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

“Gedung Poskesdes di Dusun Roho, RT.013/RW.004 itu, di bangun di atas tanah hibah dari hak ulayat Gendang Roho yang diserahkan kepada Pemerintah Desa Bere.

Mantan Kepala Desa Bere, periode 2013 – 2019 ini, enggan memberikan pernyataan kepada wartawan tentang Bumdes Bere karena itu, domain tugas dari Kepala Desa Bere sekarang”, tuturnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Bere, Kornelis Palu, kepada wartawan, Selasa(15/11), di ruang kerjanya, menjelaskan : “Saya, mulai bertugas sejak tanggal 3 Januari 2022. “Alih fungsi dan perubahan nomenklatur” Poskesdes Roho menjadi Paud Desa Bere, hanya bersifat sementara, meskipun kegiatan Paud Desa Bere sudah di mulai sejak maret 2022 dan insentif Pengelola Paud Desa Bere sudah di berikan, sambil menanti proses penyelesaian pembuatan akte notaris dan Surat izin Operasional dari Dinas Teknis, sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku, sebagaimana tercantum dalam aturan tentang pengelolaan keuangan dan aset desa,” ungkapnya.

“Belum ada tambahan penyertaan modal kepada Bumdes Bere, karena kami belum melakukan restrukturisasi, pembenahan dan Evaluasi Bumdes,” pungkasnya.

BACA JUGA : Sambut Hangat Ketua Yayasan SPM, Umat Paroki Antusias

Menurut Sekretaris Desa Bere, Rikardus O.B.Do,S.Pd., yang mendampingi Kepala Desa Bere, kepada wartawan, Selasa(15/11), di ruang kerjanya, menambahkan : “Penyerahan aset Gedung Polindes Roho dari Program PNPM-MP kepada pemerintah Desa Bere, dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dan disaksikan Camat Cibal Barat.

Ketika penyerahan itu, saya masih menjabat sebagai Operator Desa Bere, yang kemudian, saya menggantikan Sekretaris Desa Bere yang meninggal saat itu,” paparnya.

“Kami tidak memiliki dokumentasi program dan berita acara penyerahan tersebut, rekan – rekan wartawan bisa konfirmasi kepada Mantan Kades Bere, Ignasius Beon”, tandas tokoh muda ini.

“Kami gunakan sementara Polindes Roho sebagai Gedung Paud Desa Bere, dan sedang di rehabilitasi bertahap sesuai kemampuan keuangan desa Bere, terutama pada item – item pekerjaan yang sebelumnya rusak dan tidak berfungsi dengan baik, seperti Kamar wc rusak, bahkan polindes ini, pernah di ikat kambing, ketika digunakan sebagai kantor Desa Persiapan Compang Bere.

BACA JUGA : Agustinus Sarifin,S.Fil.,MH., Figur Pemimpin Yang Dicintai Masyarakat Flores

“Selama jabatan Kepala Desa, Kornelis Palu, sudah ada Tenaga Kesehatan prioritas, yang kini bertugas di Kampung Nanga, karena Sejak berdirinya polindes Roho, belum pernah ada jaringan pipa air minum dan listrik”, ujar pria humanis dan familiar ini.

“Tentang kisruh Bumdes Bere, sebagaimana ramai di perbincangkan masyarakat, Sekdes Bere, yang biasa di sapa Dede ini, menjelaskan : “Pemerintah Desa Bere hanya menyertakan modal senilai Rp. 100.000.000,- bersumber dari APBDes Bere Tahun Anggaran 2020, kepada Bumdes Wae Teku Tedeng, pada masa jabatan Penjabat Kepala Desa Bere saat itu, Aloysius Y. Samkunsong,A.Md., tanpa ada intervensi dari perangkat Desa Bere.

Pada saat itu, ada 3 pelamar dan semuanya terpilih sebagai pengurus Bumdes Bere, ujarnya penuh semangat.

(Titus)