KLHK Targetkan 60 % Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Nasional Tahun 2030

KLHK Targetkan 60 % Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Nasional Tahun 2030

Labuan Bajo, LINews – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkomitmen kuat dalam pengendalian perubahan iklim. Hal tersebut ditekadkan pada  target penurunan emisi Indonesia dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Updated disajikan untuk sektor-sektor yang meliputi, Forest and Other Land Use (FOLU) serta Pertanian (untuk urusan sektor lahan); Energi, Limbah, serta Industri (untuk urusan sektor non-lahan). Sektor FOLU sendiri ditargetkan dapat berkontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi nasional.

Hal tersebut disampaikan Menteri KLHK Siti Nurbaya pada Kick off sosialisasi Sub Nasional Indonesia’s Forestry and Other Lend Use (FOLU SINK 2030), di Labuan Bajo. Rabu, (01/02/2023).

Sosialisasi tersebut diikuti perwakilan 34 pemerintah provinsi, bupati/walikota se-NTT, organisasi perangkat daerah, serta UPT BPDAS dan BPKHTL se-Indonesia di Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat tanggal 1-2 Februari 2023.

“Dalam menggambarkan keseriusan Indonesia untuk urusan penanganan isu perubahan iklim ini, Indonesia menginisiasi “Indonesia FoLU Net Sink 2030,” yang merupakan pencanangan pencapaian penurunan emisi Gas Rumah Kaca sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, dimana kondisi tingkat serapan sudah berimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi sektor terkait pada tahun 2030,” jelas Menteri Siti.

Menteri Siti menambahkan, Indonesia FOLU Net Sink 2030 merupakan agenda implementasi mitigasi dan adaptasi iklim yang dirancang berkaitan dengan hutan dan lahan. Termasuk dalam agenda ini ialah kegiatan kehutanan, partisipasi masyarakat seperti hutan adat dan mangrove baik di hutan maupun mangrove dalam kehidupan masyarakat di pantai dengan silvo-fisheries atau ekowisata juga dalam pengawasan deforestasi dari gambut (dekomposisi dan kebakaran), peningkatan kapasitas hutan alam mengurangi degradasi dan meningkatkan regenerasi restorasi dan tata kelola air gambut, restorasi dan rehabilitasi hutan, kelola hutan lestari, optimasi lahan produktif dan penegakan hukum.

Sebelumnya pada tahun 2022, KLHK telah melaksanakan berbagai kegiatan guna mengakselerasi implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, diantaranya adalah Penyusunan Rencana Kerja Bidang Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sosialisasi Regional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di 6 Regional, Sosialisasi Sub Nasional dan Penyusunan Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di 12 Provinsi yang melibatkan parapihak di tingkat Provinsi dan Kabupaten dengan asistensi oleh Akademisi FOReTIKA dan KLHK.

Menteri Siti menjelaskan bahwa pada tahun 2023, penyebarluasan informasi terhadap program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di tingkat Sub Nasional sampai di tingkat tapak akan dilakukan Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2023 di 22 Provinsi yang hari ini secara resmi dilaksanakan mulai dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Acara sosialisasi ini merupakan langkah awal dari Penyusunan Rencana Kerja Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di 22 Provinsi guna mendetailkan Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 menjadi target-target aksi mitigasi pengurangan emisi Gas Rumah Kaca di tingkat Provinsi hingga tingkat tapak,” tambah Menteri Siti.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) siap mendukung program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Saya optimis, program ini dapat membantu mengentaskan kemiskinan apabila dijalankan dengan baik,” kata Gubernur Viktor.

Gubernur Viktor menambahkan, saat ini, Pemprov NTT telah memproduksi 2,5 juta bibit bambu dan menanam 1.300 ha bambu sebagai upaya mendukung program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 melalui agroforestri bambu.

“Saya sampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Bapak Gubernur NTT dan jajaran Pemerintah Daerah seluruh Indonesia terhadap implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, karena dengan dukungan dan sinergi dari Bapak dan Ibu, kita sangat optimis dengan target FOLU Net Sink 2030 Indonesia yang sangat ambisius,” sambut Menteri Siti.

Kick Off Sosialisasi Sub Nasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di 22 provinsi ditandai dengan dimainkannya alat musik tradisional khas NTT, Sasando, oleh Menteri Siti dan Gubernur Viktor.

(Titus)

Tinggalkan Balasan