Bogor, LINews – Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan menerima audiensi Komunitas Peduli Sungai Cileungsi – Cikeas (KP2C) di Kantor Bupati Bogor, Cibinong, Rabu (6/7).
Dalam audiensi itu, dibahas soal pencemaran sungai hingga potensi bencana alam yang dapat ditimbulkan.
“Ya tadi ketemu KP2C, mereka menyampaikan beberapa aspirasi. Kami juga mengapresiasi lah karena komunitas itu telah memasang kamera CCTV, untuk deteksi. Jadi bisa melihat ketinggian air di hulu dalam waktu 6 jam, jadi masyarakat bisa siap-siap menyelamatkan diri,” kata Iwan.
Kata Iwan, KP2C juga juga menyampaikan tentang adanya pencemaran limbah industri di aliran Sungai Cileungsi dan Cikeas, termasuk tempat pembuangan sampah ilegal di tepian sungai.
“Jadi ada oknum masyarakat ya. Mengutip biaya pengangkutan sampah, jadi membuang sampahnya justri di sungai. Ini tidak boleh. Saya segera perintahkan dinas lingkungan hidup supaya pembuangan sampah itu ditutup. Karena mereka yang untung, tapi banyak yang dirugikan,” tegas Iwan.
Iwan juga menegaskan bahwa Pemkab Bogor akan mempelajari seluruh aspirasi yang disampaikan oleh KP2C, dengan membahasnya secara internas sesuai dengan tupoksi di dinas-dinas terkait.
Sementara Ketua KP2C, Puarman mengungkapkan, pihaknya masih membutuhkan lima unit kamera CCTV untuk memaksimalkan upaya deteksi dini saat musim hujan di aliran Sungai Cileungsi dan Cikeas.
“Selain itu, pihaknya juga memberdayakan petugas pemantai di hulu-hulu sungai untuk memantau tinggi muka air di hulu. Manfaatnya, 6 jam sebelum banji, masyarakat sudah bisa mendapat informasi dari KP2C yang itu dilakukan setiap hari,” katanya.
Kata dia, hal ini menjadi penting karena terdapat 7.800 Kepala Keluarga (KK) di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor menjadi langganan banjir setiap tahunnya.
“Jadi bukan pemantauan yang ditingkapkan, tapi butuh penanganan dan solusi, seperti normalisasi sungai. Itu kita sampaikan jug tadi ke Pak Plt Bupati,” jelasnya. (Simon)