Jakarta, LINews – KPK memastikan siap mendukung pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. KPK optimistis pemerintahan Prabowo memiliki perhatian khusus dalam masalah korupsi di Indonesia.
“Ya tentunya kalau rencana ke depan kami meyakini bahwa Presiden yang sudah memiliki atensi terhadap pencegahan dan penindakan pemberantasan korupsi pasti akan berkoordinasi dengan KPK, dengan pimpinan,” kata Jubir KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Tessa mengatakan hari ini Ketua KPK Nawawi Pomolango juga diundang ke Istana Negara saat Prabowo pelantikan kepala badan dan utusan khusus presiden. Namun, Nawawi berhalangan hadir karena masalah kesehatan.
“Hari ini pun informasinya Pak Ketua juga diundang ke Istana untuk mengikuti pelantikan dan kemungkinan akan diajak berdiskusi sebentar. Namun, Pak NP masih dalam proses recovery karena beliau sakit sehingga tidak bisa hadir,” ujar Tessa.
Tessa meyakini koordinasi pemerintahan Prabowo dengan KPK dalam isu pemberantasan korupsi ke depan akan berjalan intens.
“Kami meyakini bahwa ke depan Bapak Presiden tentunya akan berkoordinasi dengan APH termasuk KPK dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi,” jelas Tessa.
Kelakar Nawawi
Sebelumnya, Nawawi Pomolango menilai koordinasi antara KPK dengan pemerintah penting. Namun, Nawawi pun berkelakar bahwa, dibandingkan Pimpinan KPK, organisasi kemasyarakatan (Ormas) lebih mudah bertemu dengan presiden.
“Penting sangat karena koordinasi dengan pemerintah. saya pernah bercanda dengan Pak Alex (Alexander Marwata), saya kirimi satu link pemberitaan. Pak Alex, lebih mudah Ormas ya ketemu Pak Presiden daripada pimpinan KPK,” kata Nawawi di Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/9) lalu.
Nawawi mengaku presiden tidak pernah mengundang dirinya untuk membicarakan KPK. Nawawi menyebut baru sekali bertemu dengan Presiden.
(Robi)
