YOGYAKARTA, LINews – Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai memastikan, seleksi calon hakim agung (CHA) dilakukan dengan akuntabel tanpa ada titipan dari pihak tertentu.
Diketahui, saat ini KY tengah melakukan seleksi calon Hakim Agung dan calon Hakim Ad Hoc berdasarkan permintaan Mahkamah Agung (MA).
Seleksi ini dilakukan untuk mengisi posisi 10 calon hakim agung yang terdiri dari satu Hakim Agung Kamar Perdata, delapan Hakim Agung Kamar Pidana, dan satu Hakim Agung Kamar Tata Usaha Negara (TUN) khusus pajak, serta tiga Hakim Ad Hoc HAM di MA.
“Yang tidak kalah penting adalah kewenangan kami dalam menyeleksi calon hakim agung. Saya menyaksikan bagaimana teman-teman bekerja keras, bagaimana komisioner tanpa kompromi, hanya banyak yang tanya ke saya coba titip, ‘apakah fair?’ saya katakan, saya menyaksikan langsung, pertaruhannya adalah kami semua!” kata Amzulian Rifai dalam acara sinergitas KY dengan Media Massa.
Amzulian menjamin, seleksi sepuluh calon hakim itu dilakukan dengan bertanggung jawab dengan proses yang sangat ketat. Bahkan, jika dirinya menjadi kandidat belum tentu bisa lulus proses seleksi tersebut.
“Saya belum tentu lulus ya untuk bisa ikut tes hakim agung itu, saya menyaksikan berat kira-kira begitu. Itu pun setelah kita seleksi secara berat masih ada approve dari DPR itu hak berat,” kata Amzulian.
Mantan Ketua Ombudsman RI itu menyampaikan, pemeriksaan rekam jejak terhadap calon Hakim Agung yang dilakukan oleh KY dengan detail.
Bahkan, kebiasaan dan kehidupan sehari-hari calon Hakim Agung ditelusuri secara mendalam oleh tim KY.
“Saya pikir tidak banyak seleksi jabatan yang sampai berbuat sedalam itu, kalau ke rumah kita tanya, tetangga sekitar kita coba gali info supaya tidak salah,” kata Amzulian.
“Tentu kami manfaatkan juga info yang sifatnya intelijen, kurang apalagi kita sudah maksimal sekali karena cara-cara itu,” lanjut dia.
(Wandi)