Jakarta, LINews – Lim Hariyanto Wijaya Sarwono adalah sosok inspiratif di balik kesuksesan Harita Group, sebuah konglomerasi besar Indonesia yang bergerak di sektor sumber daya alam. Lahir dari keluarga imigran Tionghoa, perjalanan bisnisnya adalah kisah inspiratif bagi semua orang.
Cerita Lim dimulai dari sang ayah, Lim Tju King, seorang perantau dari Provinsi Fujian, Tiongkok, yang memulai hidup baru di Kalimantan Barat pada awal 1900-an. Dengan kerja keras, ia membuka toko kelontong sederhana pada tahun 1915 untuk menghidupi keluarganya. Toko ini menjadi pondasi awal dari sebuah perjalanan bisnis panjang yang kelak melahirkan salah satu jaringan usaha terbesar di Indonesia.
Pada tahun 1980-an, estafet kepemimpinan berpindah ke tangan Lim Hariyanto, yang kemudian menggandeng putranya, Lim Gunawan Hariyanto. Mereka memulai ekspansi bisnis di bidang kayu, melalui PT Tirta Mahakam Resources, yang awalnya hanya menjual kayu log, lalu berkembang hingga memproduksi kayu lapis.
Lim Hariyanto lalu membentuk Harita Group, yang secara agresif memperluas portofolio usaha ke berbagai sektor strategis. Pada tahun 1988, ia masuk ke sektor pertambangan emas dan batu bara melalui kerja sama dengan perusahaan multinasional seperti Rio Tinto dan Lanna Resources dari Thailand.
Visinya terhadap diversifikasi terbukti jitu. Pada 1996, Harita Group mulai merambah industri kelapa sawit dengan mengakuisisi lahan seluas 17.500 hektare di Kalimantan Tengah. Pada 2003, mereka masuk ke sektor tambang bauksit, lalu tambang nikel pada 2004 lewat pendirian PT Trimegah Bangun Persada.
Kini, Harita Group mengelola berbagai anak usaha yang bergerak di bidang pertambangan (seperti PT Gane Tambang Sentosa dan PT Karya Tambang Sentosa), smelter (seperti PT Megah Surya Pertiwi dan PT Halmahera Jaya Feronikel), refinery (seperti PT Halmahera Persada Lygend), hingga kawasan industri (PT Dharma Cipta Mulia).
Selain itu, Lim juga memiliki saham mayoritas di Bumitama Agri, perusahaan kelapa sawit yang terdaftar di Singapura dan mengelola kebun sawit di Indonesia.
Keberhasilan Harita Group tidak lepas dari peran keluarga. Lim Gunawan Hariyanto kini menjabat sebagai CEO Harita Group dan Bumitama Agri. Sementara itu, putrinya, Lim Christina Hariyanto, menjabat sebagai Presiden Komisaris Harita Kencana Sekuritas dan Direktur Eksekutif di Bumitama Agri.
Pada usia 94 tahun, Lim Hariyanto menjadi konglomerat tertua di Indonesia yang menduduki peringkat ke-5 orang terkaya di tanah air versi Forbes pada 2023, dengan kekayaan mencapai US$6,5 miliar atau sekitar Rp96,58 triliun. Kekayaan itu bahkan sempat melampaui taipan besar lainnya seperti Prajogo Pangestu.
(Vhe)