Sukabumi, LINews – Bencana alam yang disebabkan karena Hujan deras disertai angin kencang kembali melanda tiga Kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Meski tak ada korban jiwa dalam bencana alam itu. Namun, sejumlah wilayah yang terdampak dari bencana tersebut mengalami kerugian materil.
Koordinator Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Nanang Sudrajat mengatakan, berdasarkan laporan dari petugas dilapangan, bencana alam yang terjadi pada Kamis (19/05/2022) sore, menyebabkan bencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Jampangtengah, Cikembar dan Kecamatan Warungkiara.
“Banjir di Kampung Padabeunghar, RT 02/ RW 01, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah berdampak jebolnya TPT kolam milik Hendrik (62) dengan panjang 20 meter dan tinggi 1 meter,” kata Nanang, Jumat (20/05/2022).
Sementara di Kecamatan Cikembar, bencana tanah longsor telah menerjang sejumlah perkampungan diwilayah Desa Sukamaju. Yakni, Kampung Genteng, RT 002/RW 006, Kampung Cihonje, RT 001/RW 006, Kampung Bengkok, RT 001/RW 007, Kampung Muara Cikembang, RT 002/RW 001 dan Kampung Cihonje, RT 001/RW 006.
“Selain bencana longsor, di wilayah Desa Sukamaju juga diterjang bencana pergerakan tanah,” paparnya.
Bencana alam di wilayah Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar ini, terjadi saat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut yang terjadi sejak sore hari, tepatnya sekitar pukul 15.00 WIB sampai malam hari. Akibatnya, terjadi bencana alam di lima titik yang ada di wilayah Desa Sukamaju.
“Saat ini, warga khawatirkan terjadi longsor susulan yang dapat menambah panjangnya lokasi bencana,” timpalnya.
Akibat bencana alam di wilayah Kecamatan Cikembar ini, ujar Nanang, juga merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial. Yakni, bangunan Madrasah Hidayatusibyan, saluran irigasi di Kampung Muara Cikembang, RT 01/RW 02, longsor sekitar 15 meter dan ruas jalan lintas desa di Kampung Cihonje, RT 001/RW 006, sekitar 15 meter.
“Petugas kami juga sudah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat kondisi cuaca saat ini berpotensi bencana alam,” tandasnya.
Sedangkan bencana longsor di Kampung Legok Manggu, RT 03/ RW 10, Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara mengakibatkan pergerakan tanah sebanyak tiga titik di satu lokasi.
Sementara, panjang retakan tanah sepanjang 5 meter dengan tinggi 3 meter. Sehingga mengakibatkan terputusnya jalan penghubung antar desa.
“Iya, jalan itu menghungkan Desa Warungkiara dan Desa Damarraja, dikhawatirkan terjadi longsor susulan yang dapat menambah panjangnya lokasi bencana,” pungkasnya. (Rus)