Kuantan Singingi, LINews – Harapkan dapat ciptakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau (UNRI) melakukan sosialisasi pembuatan sabun cuci piring bersama Ibu-ibu PKK MDTA desa Pulau Aro, Kecamaatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi. Senin, (31/07/2023).
Sabun cuci piring merupakan bahan untuk membersihkan segala macam peralatan makan seperti, piring, gelas, sendok, garpu, pisau dan peralatan dapur lainnya. Hal itu tentu sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, dilansir dari beberapa sumber, Selasa (1/8/2023).
Acara tersebut dibuka dengan kata sambutan oleh sekretaris desa Pulau Aro. “Kami berterima kasih dan mengapresiasi kepada anak KKN UNRI yang sudah mau memberikan ilmu mereka yng didapatkan di perkuliahan kepada desa Pulau Aro ini, semoga menjadi amal baik bagi kalian dan menciptakan usaha ekonomi yang berkelanjutan,” ucap Rani.
Para Pemateri sosialisasi untuk mempraktekkan cara pembuatan sabun cuci piring ini adalah Wan Teja Kusuma, Rajunaini Hulda, Muhammad Fadhil Atallah Yusmendra, Taufik Qurrahman, Listria Andini, SITI KHADIJAH dan Yudhitya M. Renandra yang merupakan anggota KKN desa Pulau Aro yang dibantu oleh tiga anggota lainnya yaitu Dira Aprilawati, Hikmah Nurbaya Siregar, dan Sukma Pertiwi.
Teja menjelaskan, bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk membuat sabun cuci piring, antara lain garam (NaCl), Texaphone, Sodium Lauryl Sulfate, Pewarna, Pewangi, Air, dan apa manfaat setiap bahan-bahannya serta bagaimana tahapan-tahapan dalam pembuatan sabun cuci piring.
Selain itu, Texaphone bermanfaat untuk mengangkat lemak dan kotoran. Dan garam (NaCl) digunakan sebagai pengental sabun, Sodium Lauryl Sulfate bermanfaat untuk mempercepat pengangkatan lemak.
Setelah menjelaskan mengenai manfaat dan bahan-bahan apa saja yang dipergunakan membuat sabun cuci itu kepada Ibu-ibu PKK MDTA, para anggota lainnya langsung melakukan praktek tentang bagaimana proses pembuatan sabun cuci itu.
Sambung Teja, sosialisasi mahasiswa KKN di Desa Pulau Aro itu sekaligus membagikan hasil sabun cuci piring yang telah dibuat sehari sebelum sosialisasi dilakukan. Dan produk itu telah diberi nama dengan nama sabun cuci piring “Aro Light”.
Acara sosialisasi itu juga membahas tentang berapa modal yang harus dikeluarkan dan berapa untung yang diperoleh untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi ibu-ibu PKK yang ingin memulai usaha produksi sabun cuci piring tersebut.
Program ini dilakukan adalah untuk memberikan pelatihan tentang bagaimana cara membuat sabun cuci yang mudah dipahami dan apa manfaat dari bahan-bahan yang digunakan untuk dijadikan sebagai motivasi dalam mengembangkan usaha produksi.
Tujuaan sosialisasi itu dilakukan adalah agar masyarakat dapat beralih menggunakan sabun cuci piring yang ekonomis, sehat dan berkualitas,” harapnya.
Selain Teja, Taufik juga menjelaskan tentang dilakukannya sosialisasi pembuatan sabun cuci piring ini, kiranya dapat membuat UMKM yang baru untuk menciptakan lapangan pekerjaan di desa ini dengan berkelanjutan sampai produksi dapat berkembang dan semakin besar,” harap Taufik. (Hotmatua)