Jakarta, LINews – Sebuah keputusan mengejutkan datang dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait.
Pria yang akrab disapa Ara ini secara tegas menolak tawaran pinjaman dana dari pihak luar negeri untuk memuluskan Program 3 Juta Rumah.
Padahal, sebelumnya Ara telah menerima kunjungan dari World Bank dan berbagai lembaga asing lainnya yang berniat mengucurkan dana ke Kementerian PKP.
Namun, setelah berdiskusi mendalam dengan Presiden Prabowo Subianto dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Ara memutuskan untuk tidak menerima tawaran pinjaman tersebut.
“Saya sudah bicara dengan Bapak Presiden bahwa untuk kementerian kami tidak memerlukan pinjaman luar negeri. Kami tahun ini tidak ada pinjaman luar negeri,” kata Ara kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Menurut politikus Partai Gerindra itu, kementeriannya sudah cukup terbantu dengan investasi yang dilakukan Danantara Indoensia sebesar Rp 130 triliun.
Danantara Indonesia akan berinvestasi di sektor perumahan RI sebesar Rp 130 triliun yang rencananya akan disalurkan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Bangga gak kita sebagai bangsa Indonesia? Bangga kan? Kita gak perlu pinjaman luar negeri kan? Ini suatu sejarah gitu bahwa kita bisa dengan kekuatan sendiri,” ujar Ara.
“Jadi saya bangga betul sebagai anak buahnya Presiden Prabowo. Pak Prabowo itu betul-betul menunjukkan berdiri di kaki sendiri, dengan kekuatan sendiri, dengan adanya Danantara,” lanjutnya.
Ara menjelaskan bahwa awalnya ia menerima usulan dari para direktur jenderal (dirjen) Kementerian PKP untuk pinjaman dari pihak luar negeri ini.
Namun, ia memutuskan sendiri bahwa pihaknya tidak akan menerima pinjaman dari luar negeri untuk Program 3 Juta Rumah.
“Usulan pinjaman luar negeri bukan dari saya, (tapi) dari dirjen-dirjen saya. Tolong tanya sama mereka. Justru berhenti di saya. Saya yang hentikan,” ucap Ara.
(Yos)