Jakarta, LINews – Banyaknya dugaan penyalahgunaan dan penyimpangan yang merujuk pada dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Bale Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy yang berkantor di di kota Banjar Melalui atas dasar laporan pengaduan Masyarakat Pemerhati Jasa Kontruksi (M.Perjakon) Kota Banjar melaporkan kasus dugaan korupsi yang terjadi di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Kota Banjar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (6/3/2024).
Ketua M.Perjakon Kota Banjar Erwin usai diklarifikasi oleh Dumas KPK kepada Rekan Media mengatakan, bahwa dirinya bersama Sekretaris M.Perjakon Kartiwa telah dimintai keterangan lebih dari 90 menit di Gedung Merah Putih KPK Jakarta.
Erwin mengatakan, bahwa laporan dugaan kasus korupsi yang terjadi di BBWS Citanduy terkait dengan adanya beberapa dugaan beberapa proyek yang dilaksanakan oleh BBWS Citanduy Kota Banjar periode 2019 sampai dengan 2022.
“Berdasarkan hasil kajian teknis dan investigasi yang dilakukan di lapangan dengan beberapa dokumen yang di kumpulkan oleh M.Perjakon pada proyek proyek yang ada di BBWS Citanduy diduga kuat ada indikasi kerugian negara dan penyalah gunaan wewenang, bahkan kami telah menguji karakteristik beton dari hasil pekerjaan yang sudah dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait dengan pengadaan barang dan jasa diduga tidak memenuhi sesuai dengan speak pekerjaan K-225 dan di duga terjadinya pembiaran dalam pengawasan pihak BBWS” Beber Kartiwa.
Banyaknya dugaan penyimpangan dan penyalah gunaan kewenangan dari beberapa kegiatan pekerjaan yang dilakukan pihak BBWS sehingga yang mengiring M.Perjakon untuk melaporkan penyimpangan tersebut kepada KPK RI. dan kami menunggu tindakan yang akan dilakukan pihak KPK RI kepada BBWS Citanduy. Pungkasnya.
