Mengaku Korban, Kades Kohod Diduga Raup Rp23,2 Miliar di Kasus Pagar Laut

Mengaku Korban, Kades Kohod Diduga Raup Rp23,2 Miliar di Kasus Pagar Laut

Jakarta, LINews – Kepala Desa alias Kades Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Arsin bin Asip diperkirakan memperoleh keuntungan sebesar Rp23,2 miliar dari kasus Pagar Laut Misterius di Tangerang.

Ketua Riset dan Advokasi Publik LBH PP Muhammadiyah, Gufroni membeberkan bahwa Arsin bin Asip telah menyulap 116 hektare lahan sekitar pagar laut. Modusnya, tanah yang diklaim area tambak padahal bidang laut dibuatkan girik palsu.

Arsin bin Asip pun diduga meraup pundi-pundi rupiah lewat pemalsuan dokumen pagar laut di Pesisir Pantai Utara Kabupaten Tangerang yang menghebohkan publik tersebut. Dalam aksinya, dia bersekongkol dengan para oknum untuk membuat girik palsu yang kemudian diterbitkan Sertifikat Hak Milik dan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHM/SHGB).

“Arsin dapat Rp1.500/meter dibayar di awal,” ucap Gufroni, Senin (17/2).

Dia menuturkan bahwa setelah SHGB/SHM terbit, Arsin bin Asip kembali mendapat Rp20.000/meter.

“Kami sudah melaporkan praktek culas Arsin ke Bareskrim Polri pada Jum’at lalu,” kata Gufroni.

“Jadi, dia dapat Rp20 ribu/meter dikali 116 hektare, maka totalnya Rp23,2 miliar. Udah banyak banget, maka wajar kalau kekayaan dia melesat jadi orang kaya baru dari awalnya dia bukan siapa-siapa,” tuturnya menambahkan.

Sementara itu, Kades Kohod Arsin bin Asip melalui kuasa hukumnya, Yunihar membantah kliennya terlibat dalam kasus pagar laut misterius. Bahkan, dia mengungkapkan bahwa kliennya menjadi korban, karena telah ditipu oleh dua orang pelaku yang menjadi mafia tanah berinisial SP dan C.

(Abi)

Tinggalkan Balasan