Mengaku Sebagai Wagub Pangandaran, Seorang Warga Cihidueng Hampir Tertipu

Pangandaran, LINews – Warga asal Dusun Cihideung Rt 002 Rw 007 Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, Hampir terbuai saat di Chatting seseorang melalui WhatsAap. Orang yang menghubunginya menggunakan foto Profil Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan.

Didah, yang berprofesi sebagai Ustadzah pun merasa kaget, ia ragu itu Wakil Bupati Pangandaran, meskipun memakai foto profil Wabup Ujang Endin Indrawan, ucapnya saat di hubungi melalui pesan WhatsAap Kamis 28/04/2022 sore.

Isi chattingan nya berbunyi,” Asalamualaikum’warohmatulohiwabarokatuh, apa betul saat ini saya terhubung dengan pengurus Masjid Al Arif Dusun Cihideng Rt 002 Rw 007 Ciganjeng Kecamatan Padaherang, ” dengan nomor WhatsAap (089 636 247 958).

Lalu ia pun, Kata Didah, langsung menghubungi keluarga yang tau nomor Wakil Bupati,namun nomor yang menghubunginya tidak sama dengan nomor asli wabup.

“Saya sih saat pertama chat masuk sudah ada rasa tidak percaya, bahwa itu bukan Wakil Bupati, makanya saya langsung menghubungi keluarga yang tahu, untung saja tidak terbawa atau terbuai oleh chatan tersebut, dan itu pun belum sampai di balas,” ujarnya.

Lanjut Didah, meskipun belum sampai menawarkan program, kalau kitanya tidak sadar kemungkinan bisa tertipu. Selain itu menurut Ujang Endin Indrawan selaku Wakil Bupati Pangandaran mengatakan, itu jelas penipuan. untuk masalah foto sangat mudah di dapatkan di Media Sosial Facebook atau yang lainnya.

“Saya tidak pernah meminta atau menyalurkan bantuan apapun baik ke Masjid atau lembaga keagamaan atau sosial,” Ujar Wakil Bupati.

Kalau toh memang ada, itu harus dengan Prosedur yang benar, dari mulai pengajuan proses hingga terealisasi.

“Apabila ada yg mengatasnamakan nama saya itu jelas penipuan dan jangan d tanggapi abaikan saja,” ungkapnya.

Yang intinya, tambah Ujang Endin, Warga Masyarakat Pangandaran harus jeli dan cerdas lebih berhati – hati lagi dengan berbagai macam modus penipuan, salah satunya seperti yang sekarang terjadi.

“Jangan sampai terbuai dengan tawaran – tawaran yang menggiurkan, kroscek terlebih dahulu tentang kebenarannya, jangan sampai malah nantinya menjadi rugi sendiri, biasanya pelaku tersebut meminta uang di awal dan program bantuan akan segera di urus dan di realisasikan, biasanya seperti itu ,” pungkasnya. (Budi)