Jakarta, LINews – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantah kenaikan atau penyesuaian tarif tol menjelang Lebaran tahun ini ditempuh untuk mencari keuntungan.
Hal ini disampaikannya menyusul adanya kenaikan tarif beberapa ruas jalan tol, termasuk tarif integrasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) yang berlaku 9 Maret 2024.
Ia menyatakan, pihaknya sejauh ini justru menahan kenaikan tarif tol selama berbulan-bulan.
“Oh, enggak. Yang (penyesuaian tarif) Japek itu kan sudah saya tahan enam bulan. Di aturan itu harusnya naik enam bulan lalu,” kata Basuki saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/3/2024).
Ia menuturkan, penahanan kenaikan tarif bukan hanya dilakukan kepada satu atau dua ruas jalan tol.
Basuki mengungkapkan, banyak kenaikan tarif ruas tol yang ditahan setelah melihat situasi dan kondisi di masyarakat.
“Banyak sekali yang saya tahan 2-3 bulan melihat situasi. Walaupun aturannya (kenaikannya) melihat (tingkat) inflasi 2 tahun, tapi saya lihat situasi,” ucap Basuki.
Menurut Basuki, kenaikan ruas tarif tol belum tepat sehingga perlu ditahan beberapa waktu lalu.
(Bayu)