Meutya Hafid, Dari Jurnalis ke Calon Menteri

Meutya Hafid, Dari Jurnalis ke Calon Menteri

Jakarta, LINews – Meutya Viada Hafid adalah salah satu tokoh perempuan Indonesia yang menorehkan jejak di bidang jurnalistik sebelum beralih ke dunia politik.

Perempuan yang lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 3 Mei 1978 ini adalah putri dari Anwar Hafid dan Metty Hafid. Meskipun ia lahir di kota kembang, Meutya menghabiskan masa kecilnya di luar Bandung.

Pada tahun 1980-an, keluarganya pindah ke Jakarta, di mana Meutya memulai pendidikan dasarnya. Ia menyelesaikan sekolah di SD Menteng 02, SMPN 1 Jakarta, dan SMAN 8 Jakarta.

Setelah itu, Meutya melanjutkan pendidikan di luar negeri, bersekolah di Crescent Girls’ School Singapura, dan memperoleh gelar pendidikan tinggi di salah satu universitas ternama di Australia, yaitu UNSW Sydney, dengan jurusan Teknik Manufaktur.

PENDIDIKAN

  • SD Menteng 02 Jakarta (1983-1989)
  • SMPN 1 Jakarta (1992)
  • SMAN 8 Jakarta (1995)
  • S1 MANUFACTURING ENGINEERING, THE UNIVERSITY OF NEW SOUTH WALES SIDNEY. Tahun: 1996 – 2000
  • S2 Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Tahun: 2015 – 2018

Setelah menyelesaikan studinya di Australia, Meutya memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai reporter di Metro TV. Selama menjalankan tugas jurnalistiknya, ia menghadapi banyak pengalaman.

Pada tahun 2005, ia ditugaskan oleh atasannya untuk meliput pemilu di Irak bersama seorang juru kamera bernama Budiyanto. Namun, perjalanan mereka ke Irak membawa pengalaman yang tak terlupakan bagi Meutya dan Budiyanto.

Mereka sempat diculik dan disandera oleh sekelompok milisi bersenjata Mujahidin di Irak, namun keduanya selamat dari insiden tersebut. Setelah sekitar 168 jam atau tujuh hari dalam penyanderaan, mereka akhirnya dibebaskan. Pengalaman ini tidak hanya membuat Meutya lebih dikenal publik, tetapi juga mempengaruhi pandangannya tentang banyak hal, termasuk politik dan kebijakan luar negeri.

Dikutip dari laman golkarpedia, Meutya Hafid memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Pada tahun 2009, ia bergabung dengan Partai Golkar dan menjadi Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara I.

Keberhasilannya di dunia politik terus berlanjut, dan ia kembali terpilih pada beberapa periode berikutnya. Di DPR, Meutya dikenal dengan kontribusinya di bidang komunikasi, pertahanan, dan luar negeri.

Meutya pernah memegang jabatan sebagai Ketua Komisi I DPR RI yang dia bidangi seperti masalah pertahanan, luar negeri, komunikasi, dan informasi.

Sebagai politisi perempuan, Meutya Hafid juga berperan penting dalam mendorong keterwakilan perempuan di parlemen dan memperjuangkan isu-isu gender.

Ia menjadi salah satu suara terdepan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, serta mendorong peran lebih besar bagi perempuan di berbagai sektor, termasuk politik.

Berikut Karier beserta Penghargaan yang didapat oleh Meutya hafid selama berkiprah di politik:

KARIER

  • Jurnalis, Metro TV (2001 – 2008)
  • Anggota DPR, Wakil Ketua Komisi I (2010-2014, 2014-2018)
  • Ketua Komisi I, DPR RI (2019-2024)

PENGHARGAAN

1. Democracy Award 2019, Dari: Majalah Moeslim Choice, Tahun: 2019

2. PRESS CARD NUMBER ONE (PCNO), Dari: HPN (HATI PERS NASIONAL), Tahun: 2013

3. Awards untuk Bidang Jurnalis , Dari: Australian Alumnae , Tahun: 2008

4. Young Inspiring People , Dari: Hardrock FM , Tahun: 2008

5. Elisabeth ‘O’ Neil Award , Dari: Pemerintahan Australia , Tahun: 2007

6. ASIA 21 YOUNG LEADERS MEETING, Dari: KOREA SELATAN, Tahun: 2006

7. KARTINI BIDANG JURNALIS, Dari: LIONS CLUB JAKARTA, Tahun: 2006

8. WANITA PEMBERANI, Dari: SAMSUNG AWARD, Tahun: 2006

9. WOMEN OF COURAGE, Dari: KAUKUS PEREMPUAN SINGAPURA, Tahun: 2005

10. NATIONAL YOUTH ACHIEVEMENT AWARD, Dari: PEMERINTAH SINGAPURA, Tahun: 1996

Meutya Hafid, Ketua DPP Golkar sekaligus Ketua Komisi I DPR, digadang akan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Menanggapi hal ini, Meutya menyatakan bahwa keputusan terkait penunjukan menteri sepenuhnya berada di tangan Prabowo dan para ketua umum partai politik.

(Ary)

Tinggalkan Balasan