MyPertamina Membuat Masyarakat Kelabakan

Bandung, LINews – Kebijakan PT Pertamina yang mewajibkan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menggunakan aplikasi MyPertamina membuat masyarakat sibuk. Pasalnya, untuk mendaftar ke aplikasi tersebut cukup merepotkan.

Oleh karena itu, warga Kota Bandung yang menjadi salah satu daerah yang melaksanakan uji coba pendaftaran MyPertamina tak mempedulikannya. Mereka bahkan justru berbondong isi bensin di Cimahi.

Proses daftar akun MyPertamina mulai berlangsung 1 Juli 2022. Tahap satu, ada empat daerah di Jabar yakni Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis.

Antrean pengendara motor dan mobil di SPBU di Jalan Cilember Cimahi terlihat jelang pemberlakuan aturan tersebut. Mereka ramai-ramai mengisi tangki hingga penuh.

“Iya diisi full saja dulu, biar enggak ribet isi lagi apalagi kalau pakai aplikasi,” ujar Miranti Leany, warga Gunung Batu, Kota Bandung.

Lantaran rumahnya ada di Kota Bandung yang menjadi salah satu daerah percontohan penerapan MyPertamina, ia lebih memilih mengisi bensin di Kota Cimahi yang jaraknya tak terlalu jauh dari rumahnya.

“Kebetulan kerja di Caringin, jadi pasti lewat Cimahi. Jadi isi bensin di Cimahi saja. Memang enggak ribet karena enggak pakai aplikasi, cuma antreannya panjang. Terus stoknya itu selalu sedikit, siang pasti habis pertalitenya,” tutur Miranti.

Senada dengan Miranti, Bagus Puji (27), warga Kota Bandung yang bekerja di Cimahi mengatakan menjelang pemberlakuan daftar MyPertamina, ia lebih memilih mengisi bensin di SPBU Cimahi.

“Sebetulnya jadi ribet, karena harus punya aplikasi terus antre lagi. Jadi lebih baik isi di Cimahi saja, setiap mau pulang kerja diisi penuh tangkinya,” ujar Bagus.

Ketimbang menerapkan aplikasi, Bagus menyebut seharusnya pemerintah fokus pada penyediaan bahan bakar agar tak terjadi kelangkaan. Sebab beberapa bulan belakangan, bensin jenis Pertalite sulit didapat. (Hen)