NasDem : Tak Ada Kaitan Kasus Korupsi Minyak Goreng dan Isu Tunda Pemilu

NasDem : Tak Ada Kaitan Kasus Korupsi Minyak Goreng dan Isu Tunda Pemilu

Jakarta, LINews – Terkuak isu adanya pendanaan wacana penundaan pemilu 2024 yang berasal dari kasus korupsi pemberian izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Partai NasDem meyakini tak ada kaitan antara kasus dugaan korupsi minyak goreng dan pendanaan wacana penundaan pemilu.

“Nggak adalah, Jadi gini, korupsi minyak goreng di Kemendag itu lebih kepada keserakahan orang per orang. Jadi tidak ada hubungannya. Terlalu jauh kemudian kalau korupsi yang dilakukan personal Dirjen dan koleganya di Kemendag lalu dihubungkan dengan isu penundaan pemilu,” kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali saat dihubungi, Minggu (24/4/2022).

Ali mendorong Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mengusut kasus dugaan korupsi minyak goreng yang melibatkan Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana. Dia menilai Dirjen Daglu tak bermain sendiri di kasus itu.

“Itu menjadi tugas Kejagung jangan berhenti pada, saya sebagai Komisi III ya, jangan berhenti pada penetapan 4 orang sebagai tersangka. Ini tidak mungkin kemudian Dirjen itu bicara, mengambil kebijakan tanpa ada pengetahuan yang ada di atasnya, atau dia berdiri sendiri,” kata anggota Komisi Hukum itu.

“Jadi Kejagung sudah terlanjur melangkah jangan ragu untuk mengungkap ini secara terang-benderang. Saya berkeyakinan bahwa ini nggak berdiri sendiri, pasti ada orang di belakangnya,” lanjutnya.

Ahmad Ali menilai isu adanya dugaan keterkaitan antara kasus korupsi minyak goreng dengan pendanaan wacana penundaan pemilu yang diembuskan oleh anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu justru menyesatkan. Untuk diketahui, Masinton mengklaim memiliki informasi kasus dugaan korupsi pemberian izin ekspor minyak sawit mentah (CPO) diduga merupakan bentuk urun dana (fundraising) untuk membiayai wacana penundaan pemilu sekaligus perpanjangan masa jabatan presiden.

“Saya bukan meragukan, itu nggak benar. Itu informasi yang menyesatkan menurut saya yang disampaikan oleh Masinton itu, karena itu korupsi yang terjadi itu adalah keserakahan orang per orang itu aja titik,” katanya. (Vhe)