TASIKMALAYA, LINews – Ratusan nelayan di Pantai Pamayangsari, Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite. Kesulitan BBM untuk kebutuhan melaut sudah terjadi sejak seminggu lalu.
Menurut Badan Pengawas Koperasi Nelayan Pantai Pamayangsari Gunawan Yudo Harto, SPBU satu-satunya yang berada di wilayah Kecamatan Cipatujah menyatakan, jika Pertamina memberikan sanksi tidak mengirimkan BBM jenis Pertalite ke sana.
Tidak disampaikannya secara pasti persoalan yang menyebabkan SPBU tersebut menerima sanksi yang memberikan dampak sangat besar bagi nelayan tersebut.
Biasanya, BBM jenis Pertalite yang dikirim mencapai 16.000 liter setiap harinya. Dengan alokasi yang telah disepakati bersama dengan Muspika Kecamatan Cipatujah adalah, 5.000 liter untuk keperluan nelayan, 9.000 liter untuk kepentingan masyarakat umum, dan 2.000 liter merupakan cadangan.
Namun kini pasokan BBM Pertalite dihentikan yang membuat ratusan nelayan kelimpungan mencari bahan bakar untuk perahu nelayannya.
“Hingga saat ini sebagian besar nelayan terpaksa menggunakan BBM jenis Pertamax yang harganya jauh lebih mahal, sehingga membuat biaya operasionalnya semakin membengkak. Namun, terpaksa tetap mereka lakukan karena kebutuhan. Terlebih jumlah tangkapan saat ini cukup banyak, meski harus mengeluarkan biaya lebih besar pula untuk kebutuhan bahan bakarnya,” kata Gunawan.
Diketahui, jumlah perahu nelayan yang setiap harinya pergi melaut di Pantai Pamayangsari lebih dari 300 perahu nelayan. Dengan BBM jenis Pertalite yang digunakan sebelumnya sebanyak 5.000 liter berada dibawah pengelolaan Koperasi Nelayan, di mana bahan bakar tersebut dijual kembali seharga Rp10.500 kepada nelayan.
(Edeng)