Jakarta, LINews – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Nusron Wahid, mengungkap fakta mengejutkan tentang dominasi oligarki dalam penguasaan lahan di Indonesia.
Ia menyatakan, ada satu keluarga yang menguasai 1,8 juta hektare tanah – setara dengan empat kali luas Pulau Bali – sementara petani kecil masih berebut lahan beberapa hektare.
“Di NTB, rakyat kecil berebut satu-dua hektare bisa ribut. Tapi ini, satu keluarga bisa pegang hampir dua juta hektare. Ini jelas cermin ketimpangan struktural yang akut,” kata Nusron, Selasa (6/5/2025).
Meski tak menyebut nama, pernyataan Nusron mempertegas keberadaan oligarki agraria di balik ketimpangan distribusi tanah di Indonesia.
Ia menjelaskan, dari total 70 juta hektare kawasan non-hutan, 46 persen atau sekitar 30 juta hektare dikuasai hanya oleh 60 keluarga besar pemilik korporasi.
Fenomena ini menunjukkan bahwa sebagian besar aset tanah nasional terkonsentrasi di tangan segelintir elite.
“Tanah menjadi alat akumulasi kekuasaan. Ini yang ingin kita ubah,” tegas Nusron.
Menjawab persoalan ini, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan mandat kepada Nusron untuk melakukan reformasi agraria menyeluruh, termasuk peninjauan ulang atas Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB).
(Why)
