Padepokan Wayang Bambu Bogor Peduli Yatim dan Duafa

Padepokan Wayang Bambu Bogor Peduli Yatim dan Duafa

Bogor, LINews – Bertempat di Aula Serba Guna DKM Masjid Besar Al – Maidah, Kelurahan Semplak Kec Bogor Barat-Kota Bogor, pimpinan beserta pengurus Padepokan Wayang Bambu Bogor, kembali menggelar kegiatan pemberian paket santunan pada para Yatim dan Dhu’afa. Kegiatannya berlangsung sederhana tapi khidmat serta tertib, penuh limpahan kasih sayang.

Dihadiri beberapa orang perwakilan pemerintahan setempat, dari Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, juga Pemkot  Bogor, Bhabinsa-Bhabinkamtibmas Kel Semplak, juga beberapa Ketua RT dan Ketua RW nya, serta beberapa orang tamu undangan, dan dari Pemkot Bogor, yang diwakili Kabid Budaya-Disbudparekraf Kota Bogor, Dian Herdiana.

Dalam sesi sambutannya, Ki Dalang, sapaan akrab Pupuhu atau pimpinan PWB (Padepokan Wayang Bambu), Drajat Iskandar, menyampaikan satu pesan moral disertai harapannya, kepada semua pihak yang hadir dalam acara. Dirinya berpesan agar para hadirin dan siapa pun, yang tengah dikaruniai kelebihan rezeki, agar sudi serta peduli pada Anak Yatim-Dhu’afa, dengan menyisihkan sebagian kecil rezekinya untuk menyantuni Anak Yatim dan Dhu’afa.

Dirinya juga berharap, untuk ke depannya, itu bagaimana caranya para Anak Yatim di Bogor, dimerdeka kan biaya pendidikannya, oleh semua pihak, baik pendidikan yang formal maupun non formal. Karena itu tanggung jawab bersama, terutama di pihak pemerintah, baik dari pusat maupun pemerintah daerah nya.

Hal tersebut dipandangnya penting, demi memberi satu spirit juang para Anak Yatim itu, untuk thalabul Ilmu, agar tak putus semangat, hingga putus sekolahnya. Karena mereka merasa tak punya Orang tua yang lengkap, terutama sosok Ayah nya. Yang identik dengan segala beban tanggung jawabnya, membiayai kebutuhan hidup termasuk biaya pendidikan bagi anak anaknya.

“Saya tak perlu lagi panjang lebar bicara, karena hanya ingin menyampaikan pesan kepada semua pihak, utama nya pada pihak pemerintah. Agar ke depannya itu, bagai mana caranya, pendidikan bagi para anak yatim Bogor ini dimerdeka kan saja, dari semua beban biaya yang di berlakukan. Itu penting agar para yatim tak berputus asa hingga putus sekolahnya, karena merasa tidak punya Orangtua, terutama Ayah. Yang identik dengan segala beban tanggung jawabnya, membiayai kebutuhan anak, termasuk biaya pendidikan anaknya,” tandas Ki Dalang.

Masih di tempat yang sama, Kabid Budaya Disbudparekraf Kota Bogor, Dian Herdiana, menyatakan di dalam sambutan singkat nya. Bahwa dirinya sebagai perwakilan Pemkot Bogor, mengapresiasi positif serta akan mendukung giat nyata seperti ini. Dan akan segera menyampaikan aspirasi dari Ki Dalang tersebut pada pimpinannya, di Pemerintah Kota Bogor.

“Saya amat mengapresiasi pemaparan alasan, disertai harapan, atas pelaksanaan kegiatan positif Padepokan Wayang Bambu ini, Saya akan segera sampaikan apa yang disampaikan Ki Dalang tadi pada pimpinan, bahwa kegiatan positif seperti yang digelar oleh PWB ini, sangat penting untuk didukung oleh Pemkot Bogor, juga semua pihak. Sebagai wujud peduli Kita, pada kepentingan para anak yatim, termasuk untuk kepentingan pendidikannya, sebagaimana disampaikan Ki Dalang tadi,” tegas Dian.

Sementara Ketua DKM dari Masjid Besar Al-Maidah, Ustadz Ujang, di dalam sesi sambutannya menyampai kan. Pihaknya merasa amat terharu atas kepedulian dari Pupuhu (pimpinan) Padepokan Wayang Bambu dan para pengurusnya, atas acara yang rutin digelarnya, di Masjid yang dikelola DKM yang tengah dipimpinnya. Meskipun pihaknya hanya memfasilitasi tempat untuk digelarnya acara tersebut, namun turut terbawa harum karena acara tersebut. Oleh karena itulah, dirinya secara terang terangan mengakui keterharuannya.

“Saya hampir tak bisa untuk berkata-kata, tak kuasa atas keterharuan pribadi, setelah berkali-kali pihak Ki Dalang menggelar acara santunan seperti ini, untuk anak yatim di masjid ini. Meskipun anak yatim yang hadir kali ini tak sebanyak sebelum sebelum nya, mungkin karena segala keterbatasan keadaan, jadi tak diundang semua oleh Ki Dalang. Dari totalnya, Anak Yatim yang didata ada 215 orang, untuk kali ini hanya diundang 100 orang anak yatim saja, sedangkan yang hadirnya kali ini hanya 60-an orang anak yatim, ditambah belasan orang para Dhu’afa dewasa, dari sekitar masjid ini saja,” jelas Ustadz Ujang.

(Rsd)

Tinggalkan Balasan