Pangandaran, LINews – Merasa di zolimi Dadi Suryadi mantan PJS Kepala Desa Harumandala Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran, laporkan Perangkat Desa Harumandala ke Polsek Cigugur terkait Tanda tangannya di Palsukan atau di scane.
Dadi Suryadi selaku PJS Kades Harumandala mengatakan bahwa pihaknya merasa tidak dihargai oleh Perangkat Desa, selama menjabat menjadi PJS, Saya di anggap boneka tuturnya Rabu, (5/10/2022).
“Entah apa alasannya, yang jelas waktu Saya menjabat saya banyak bertanya terkait penyaluran Anggaran Desa, karena terus terang saja saya khawatir dalam penggunaan Anggaran Desa tidak sesuai dengan peruntukannya,” Ucap Dadi.
Contohnya lanjut Dedi, Anggaran untuk Ketahanan Pangan digunakan untuk keperluan Pemilihan Kepala Desa, untuk acara 17 Agustusan dan keagamaan Kan itu jelas sudah menyalahi aturan.
Menurut Dadi, dirinya mengetahui dipalsukannya tanda tangan pada saat menerima file APBDes diirimkan.
“Saya kaget ko ada tandatangan Saya, padahal Saya tidak merasa tandatangan, setelah di tanyakan katanya di scane,” jelasnya.
Saat di temui di ruang kerjanya, salah satu perangkat desa Harumandala inisial K menjelaskan, bahwa tandatangan PJS Kepala Desa tidak dipalsukan atau asli, hanya saja yang di kirimkan itu skenan, dan yang asli ada di arsip tandatangan basah Pak Dadi.
Dijelaskan ( K ) lagi, bahwa arsip tersebut di pegang bendahara, namun saat ini bendahara sedang tidak ada di kantor.
Polemik terkait indikasi dugaan adanya penyalahgunaan wewenang dengan membuat scane tanda tangan PJS Kepala Desa Harumandala tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) tahun Anggaran 2022 berbuntut laporan ke polisi.
Dadi mengaku, saat saya menjadi PJS Kades Harumandala sejak tahun 2021 hingga Bulan Agustus 2022 tidak pernah menandatangani APBDes, namun setiap terbit APBDes sudah di tanda tangani dan di Setempel di cap kepala desa dan nama saya di bawahnya, entah siapa yang melakukan hal itu. (BD)
