Jakarta, LINews – Komunitas disabilitas Anggrek Karya Cacat Berkreasi ikut serta dalam kampanye akbar Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Mereka harap Prabowo terus mendukung program inklusi yang sangat penting bagi penyandang disabilitas.
Ketua Anggrek Karya Cacat Berkreasi, Sapto Yuli Isminarti (50), mengaku antusias menghadiri kampanye bertajuk ‘Pesta Rakyat untuk Indonesia Maju’ itu. Meski dia mengaku akses untuk penyandang disabilitas di lokasi kampanye belum memadai.
“Kalau akses untuk mengikuti kampanye ini untuk disabilitas ini masih kurang. Jadi untuk fasilitas kalau penyandang cacat atau disabilitas kayak kamar mandi, mau masuk begitu, nah kita masih belum ada tempat khusus untuk disabilitas,” ucap Yuli saat ditemui di kawasan SUGBK, Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
Yuli mengatakan dia bersama penyandang disabilitas lainnya yang berdomisili Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong. Mereka telah tiba di GBK sejak subuh.
“Alhamdulillah kami berangkat tadi jam 1 malam, jadi harus naik perahu dulu, dan kita tadi jam setengah 4 (pagi) sudah nyampe GBK,” ujarnya.
Aspirasi Program Inklusi
Namun, hal tersebut tak menyurutkan antusias Yuli bersama tujuh rekannya untuk hadir dalam kampanye tersebut. Sebabnya, keinginannya untuk menyuarakan aspirasi penyandang disabilitas sangat besar.
“Tapi kita tetep semangat dan dengan adanya akses dan tidak, karena memang kita ingin negara Indonesia maju dan disabilitasnya juga terangkat,” kata Yuli.
“Kita bersama seluruh teman-teman penyandang cacat atau disabilitas ingin berjuang menyuarakan bahwa kami orang-orang termarginal menitipkan suara kepada Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka,” tambahnya.
Yuli menuturkan program inklusi yang selama ini menurutnya kurang tepat sasaran, dapat lebih diperhatikan lagi ke depannya. Aspirasi itu, kata dia, yang dititipkannya kepada pasangan Prabowo-Gibran.
“Jadi inklusi nya itu masih seluruh disabilitas itu bareng disabilitas. Padahal kalau inklusi itu sesuai undang-undang itu misalnya 100 orang non-disabilitas, 1 orang disabilitas,” jelasnya.
“Jadi kita benar-benar disamakan walaupun beda kondisi. Dan kita memperjuangkan inklusi, alhamdulillah dari Bapak Prabowo Subianto sangat mendukung program inklusi, jadi itu yang benar-benar kita harapkan,” pungkasnya.
(Win)