Cianjur, LINews – Pemkab Cianjur diminta menunda rencana pembelian sejumlah mobil mewah untuk pejabat. Permintaan tersebut datang dari DPRD setempat dengan alasan anggaran untuk pembelian itu bisa dialokasikan untuk pemulihan ekonomi dan pembangunan jalan yang rusak.
“Ini akan menyakiti hati masyarakat,” kata Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Ganjar Ramadhan di Cianjur, Jawa Barat, terkait dengan anggaran pembelian 3 unit mobil senilai Rp1,8 miliar untuk tiga orang asisten daerah, Rabu (23/2/2022).
Dalam kondisi serba sulit, menurut dia, seharusnya pemkab lebih selektif dalam menggunakan anggaran.
Dia lantas mempertanyakan kenapa tidak untuk membantu permodalan bagi pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM), bantuan tunai untuk warga tidak mampu, atau membangun jalan kabupaten yang saat ini rusak berat.
Menurut dia, bantuan langsung dari pemerintah sangat dibutuhkan warga yang kesulitan penuhi kebutuhan ekonomi selama pandemi. Ditambah lagi dengan tingkat pengangguran tinggi. Dengan demikian, dana sebesar itu sebaiknya untuk pengembangan usaha di berbagai bidang dan lapisan masyarakat.
“Kami minta agar rencana membeli kendaraan tersebut ditunda.Kemudian anggarannya dialihkan untuk kepentingan yang dapat dirasakan masyarakat banyak. Namun, peralihannya harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Jadi, tidak asal pindah peruntukan,” katanya.
Bupati Cianjur Herman Suherman membenarkan rencana pembelian mobil baru jenis SUV 4×2 yang akan dipakai tiga pejabat asda untuk kendaraan operasional karena selama ini belum mendapat pergantian dan masih menggunakan kendaraan lama dari pejabat sebelumnya.
“Mobilitas asda sekarang cukup tinggi, memantau kinerja masing-masing dinas, sehingga perlu ditunjang dengan kendaraan operasional yang layak. Kendaraan dinas digunakan untuk jangka panjang, bukan untuk dipakai dalam waktu sebentar,” tuturnya. (Vhe)