Pemkab Pangandaran Dorong Produk Unggulan UMKM Milik Warga Nangring 

Pemkab Pangandaran Dorong Produk Unggulan UMKM Milik Warga Nangring 

Pangandaran, LINews – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengharapkan produk unggulan UMKM milik warga Pangandaran bisa naik kelas dan segera dipajang di mini market.

“Saya berharap untuk 60 produk UMKM unggulan yang sudah mengikuti bimbingan teknis dan pelatihan pengemasan produk UMKM bisa masuk mini market yang ada di Pangandaran,” kata Jeje setelah Pelatihan UMKM yang dilaksanakan oleh PT Indomarco. Selasa pekanlalu.

Beliau mengatakan hasil pelatihan bisa memberikan luang kepada UMKM untuk masuk minimarket dan ditempatkan di lokasi yang strategis, berdasarkan kualitas.

“Saya juga minta untuk jarak pembayaran mini market ke pelaku UMKM jangan terlalu lama, paling lambat 2 minggu secara cash on delivery,” ucap Jeje.

Produk unggulan UMKM Pangandaran merupakan oleh-oleh khas Pangandaran salahsatunya, snack seafood cupa-cupa, snack pakis, madu tuwel, keripik pakis dan rengginang.

Jeje berharap produk dalam kemasan seperti beras, madu bisa laku dipasaran. Sehingga tak ada lagi kata bersaing dengan produk impor dari luar daerah. “Jika membeli beras dari produk kemasan UMKM pangandaran maka sama dengan mmbantu kehidupan masyarakat Pangandaran,” kata Jeje.

Lebih lanjut Jeje mengharapkan untuk harganya tidak jauh dari harga oleh-oleh yang beradaa di pusat oleh-oleh Pangandaran.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, 60 produk UMKM unggulan Pangandaran akan dilatih cara pengemasan yang baik sesuai standar minimarket.

Namun setelah pelatihan dan bimtek produk, setelah itu semua produk akan dibawa ke Cirebon untuk disleksi PT Indomarco sesuai kriteria. “Adapun pemajangan produknya akan disebar dibeberapa ritel diantaranya, Indomaret, Alfamart, Yomart dan lainnya,” kata Tedi.

Nantinya PT Indomarco melakukan kurasi untuk memperverifikasi, memvalidasi, menyeleksi mana-mana produk yang bisa langsung kerjasama, dan mana produk yang belum memiliki persyaratan dan masih butuh perbaikan.

“Mereka akan dibimbing dan disleksi lagi, dari 60 itu dilihat lagi mana yang paling layak jual, nanti akan diberikan catatan khusus, misalkan produk B kemasannya harus diperbaiki, kemudian BPOM nya,” ucap Tedi.

Pihak PT Indomarco nantinya akan mengkaji dan merilis mana yang bisa diperbaiki secara produk ataupun rasa dalam kemasan yang takaran asin dan manisnya sesuai.

“Setiap mini market mempunyai kualitas rasa yang berbeda dari mulai keasinan, kenamisan dan sebagainya. Kriterianya berbeda dengan yang diinginkan, karena pihaknya mini market ingin merekrut produk yang bernilai jual, gak mungkin jual yang tidak laku,” katanya.

Sementara saat ini ada sebanyak 52an mini market yang ada di Kabupaten Pangandaran. “Saya harap semua bisa langsung dipajang di minimarket agar mereka pelaku UMKM kecil terbantu penjualannya lebih luas lagi,” ucap Tedi. (**BD**)