Bandung, LINews – Pemerintah Kabupaten Pangandaran terpilih sebagai pemenang Anugerah Kawistara 2022 untuk kategori Pemerintah Daerah.
Anugerah dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat itu diterima langsung oleh Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata dalam kegiatan pengumuman Anugerah Kawistara 2022 di Hotel Horison, Kota Bandung, Senin, 17 Oktober 2022.
Anugerah diserahkan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Prof. H. E. Aminudin Aziz, MA., Phd., didampingi Kepala Balai Bahasa Provinsi Jabar Dr. Syarifuddin, M.Hum.
Terpilihnya Kabupaten Pangandaran mengalahkan dua nomine lainnya, yaitu Kabupaten Ciamis dan Kota Cirebon.
Kegiatan Anugerah Kawistara 2022 merupakan salah satu rangkaian dari Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra 2022 yang digelar Balai Bahasa Jawa Barat.
BACA JUGA : Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata Bantah Tudingan Merubah Proposal Semart PJU Awal
Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra rutin digelar setiap bulan Oktober, sebagai bentuk perayaan dan memperingati diikrarkannya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Dalam penjelasan juri yang disampaikan langsung oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jabar Dr. Syarifuddin, Anugerah Kawistara kategori Pemerintah Daerah dalam pemakaian bahasa sengaja digelar untuk memicu setiap pemerintah daerah dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penilaiannya antara lain pemakaian bahasa Indonesia di ruang-ruang publik, juga pada surat-surat dinas dan lain sebagainya.
“Kami berharap, dengan adanya penilaian kategori Pemerintah Daerah ini, mampu menggairahkan pemakaian bahasa Indonesia yang lebih baik dan tertib di lingkungan pemerintah daerah,” ujar Syarifudin.
Sementara itu Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata menyampaikan terima kasih kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Balai Bahasa Provinsi Jabar, atas apresiasi di ajang Anugerah Kawistara 2022.
Diakui dia, Kabupaten Pangandaran memiliki komitmen dalam melestarikan budaya, yang di dalamnya ada bahasa.
Menurut dia, anugerah ini menjadi pemicu bagi Kabupaten Pangandaran untuk lebih menjaga dan melestarikan bahasa ibu dan daerah.
“Sebagai daerah destinasi wisata, budaya dan bahasa menjadi instrumen yang penting,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa di Kabupaten Pangandaran mayoritas ada dua pemakai bahasa daerah, yakni bahasa Sunda, dan di sebelah timur berbahasa Jawa.
“Maka, pemakaian Bahasa Indonesia di ruang-ruang publik tersebut sebagai upaya menyatukan seluruh masyarakat yang memiliki bahasa ibu berbeda,” ujar Jeje.
(Red/Bd)