Pemprov Jatim Minta Warga Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

Pemprov Jatim Minta Warga Waspada Potensi Cuaca Ekstrem

Surabaya, LINews – BMKG Juanda mengeluarkan imbauan potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur pada sepekan ke depan. Cuaca ekstrem ini berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Pemprov Jatim melalui Disbudpar Jatim mengimbau pengelola tempat wisata untuk melakukan mitigasi bencana. Apalagi, di akhir pekan ini ada libur panjang Hari Suci Nyepi.

“Kami sudah mengimbau pengelola tempat wisata, karena ada potensi lonjakan pengunjung pada akhir pekan ini karena ada libur long weekend,” kata Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari di Surabaya, Rabu (6/3/2024).

“Kami minta agar mitigasi potensi bencana dilakukan di tempat-tempat wisata yang memiliki risiko tinggi, mengingat ada imbauan cuaca ekstrem dari BMKG,” tambahnya.

Evy menyebut pengelola wisata alam harus memasang rambu-rambu evakuasi jika bencana alam terjadi. Tak lupa, ia meminta warga juga turut aktif memantau update cuaca di laman BMKG Juanda.

“Terus mengupdate cuaca di aplikasi BMKG. Jika sedang berwisata, harus sering-sering mengecek prakiraan cuaca agar liburan aman, tenang, dan nyaman,” tambahnya.

Diketahui, BMKG Juanda merilis potensi terjadinya cuaca ekstrem di Jawa Timur hingga 10 Maret 2024 mendatang. Sejumlah kabupaten/kota berpotensi terjadi cuaca ekstrem.

Yakni di Bangkalan, Banyuwangi, Kota Batu, Kabupaten-Kota Blitar, Bojonegoro, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kabupaten-Kota Kediri, Kabupaten-Kota Malang, Lamongan, Lumajang, Magetan, Kabupaten-Kota Madiun.

Kemudian di Nganjuk, Ngawi, Pamekasan, Ponorogo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Kota Surabaya, Trenggalek, Kabupaten-Kota Mojokerto, Kabupaten-Kota Pasuruan, Kabupaten-Kota Probolinggo, Tuban, Tulungagung, dan Pacitan.

“Saat ini wilayah Jawa Timur berada fase peralihan akhir musim hujan. Suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang hangat, pola pertemuan angin dan belokan angin di wilayah Jawa Timur, serta didukung dentan kondisi atmosfer yang labil dan lembab mulai lapisan bawah hingga atas menyebabkan penumpukan massa udara basah sehingga terbentuk awan-awan konvektif yang masif di wilayah Jawa Timur,” tulis BMKG Juanda dalam keterangan rilisnya.

(Bams)

Tinggalkan Balasan