Kupang, LINews – Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto datangi lokasi konflik warga Desa Bugalima, Ile Pati, dan Kimakamak di Pulau Adonara, Flores Timur. Gubernur Andriko, bersama Pj. Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid, dan Forkopimda juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban.
Kedatangan rombongan dari Kupang pada 23 Oktober, memakan perjalanan panjang dengan kapal feri dan speed boat. Setibanya di Adonara, Andriko bertemu dengan warga Desa Bugalima dan Kimakamak yang sempat saling bakar rumah.
Ia menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa dan kerugian materil, serta menyampaikan maaf dan keprihatinan atas insiden ini. Gubernur Andriko menegaskan pentingnya peran Pemerintah Kabupaten Flores Timur dan Forkopimda untuk datang ke lokasi konflik.
Mereka ingin memprioritaskan mediasi, menghindari konflik lanjutan, dan merancang langkah rekonsiliasi secaa tuntas.Sebagai wujud dukungan, Pemerintah Provinsi melalui Dinas Sosial juga menyalurkan bantuan berupa kasur, selimut, makanan siap saji, dan bahan pokok lainnya.
Gubernur Andriko juga mengajak warga desa untuk menahan diri, menghindari provokasi, dan mempercayakan proses hukum kepada aparat. Menurutnya, upaya damai dan deteksi dini akar permasalahan diperlukan guna mencegah kejadian serupa.
“Pertikaian antar desa hanya akan menambah penderitaan, bukan kemajuan,” ucapnya. Ia mengimbau warga mengubah pola pikir, menggantikan konflik dengan kerja sama antar desa untuk pembangunan generasi mendatang.
Seperti diketahui konflik Desa Bugalima dan Desa Ilepati di Adonara terjadi Senin (21/10/2024). Camat Adonara Barat, Latif Suleman kepada RRI menjelaskan, konflik ini melibatkan dua warga desa di wilayahnya yakni
Penyebabnya adalah soal hak tanah ulayat, dimana konflik awal terjadi sejak tahun 2008 lalu, dan kerap berulang-ulang kejadiannya. Ia mencatat data sementara kurang lebih 49 unit rumah hangus terbakar, sementara kerugian lainnya masih dihitung.
(Tu)