Peringati 20 Tahun Tragedi Bom Bali I Tewaskan 202 Orang

Peringati 20 Tahun Tragedi Bom Bali I Tewaskan 202 Orang

Legian, LINews – Tragedi Bom Bali I terjadi pada 12 Oktober 2002. Tiga ledakan bom mengguncang Bali hingga menewaskan 202 orang warga lokal dan asing.

Dua bom pertama meledak di Paddy’s Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta dalam waktu yang relatif bersamaan sekitar pukul 23.05 Wita. Sebanyak 200 orang tewas akibat ledakan itu dan 200 orang lainnya terluka.

Ledakan ketiga berjarak sekitar 10 menit berikutnya di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat di Renon. Tak ada korban jiwa akibat ledakan terakhir ini.

Dunia internasional menaruh perhatian besar atas peristiwa ini. Bom Bali I disebut sebagai rentetan aksi terorisme setelah serangan ke World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat pada 2001 yang menewaskan hingga 2.996 orang.

Pelaku Bom Bali I

Polri mulai bergerak mencari pelaku bom bunuh diri ini pada 16 Oktober 2022 dengan memeriksa lebih dari 50 orang. Tim forensik Australia ikut membantu mengidentifikasi jenazah karena korban tewas terbanyak berasal dari negara mereka.

Pada 20 Oktober 2022, tim investigasi gabungan menyimpulkan bom yang meledak di Paddy’s Club berjenis TNT seberat 1 kilogram.

Bom yang meledak di Sari Club merupakan bom RDX berbobot 50-150 kilogram. Sedangkan bom di dekat konsulat Amerika Serikat di Renon menggunakan TNT dengan bobot ringan 0,5 kilogram.

Pelaku bom mulai menemui titik terang pada 30 Oktober 2002. Tiga sketsa wajah pelaku bom dipublikasikan. Tersangka pertama yang ditangkap adalah Amrozi bin Nurhasyim di Lamongan, Jawa Timur.

Amrozi adalah satu dari Trio Lamongan yang terlibat dalam ledakan bom. Dari Amrozi inilah para pelaku yang terlibat peledakan teridentifikasi hingga muncul nama Jamaah Islamiyah (JI).

Total ada 28 tersangka dalam kasus ledakan bom ini. Mereka ditangkap di berbagai tempat.

Imam Samudra ditangkap di Pelabuhan Merak saat akan melarikan diri ke Sumatra. Ali Gufron yang merupakan kakak Amrozi ditangkap di Klaten. Sedangkan Ali Imron yang merupakan adik Amrozi ditangkap bersama 14 tersangka lain di Samarinda, Kalimantan Timur saat akan melarikan diri ke Malaysia.

(Kade)