Bone, LINews – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ikut menyelidiki kasus kepala desa (kades) di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk ke tempat hiburan malam (THM) usai mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Makassar. Pj Sekda Bone Andi Gunadil Ukra telah diperiksa.
“Iya, kemarin saya dipanggil Kemendagri terkait viralnya kepala desa. Dari menghadap di Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri,” ujar Pj Sekda Bone Andi Gunadil Ukra, Jumat (17/5/2024).
Andi Gunadil yang juga Kadis Pembedayaan Masyarakat dan Desa (PMD) mengatakan, Kemendagri akan turun melakukan penyelidikan terhadap bimtek yang diikuti rombongan kepala desa di Bone. Terutama memastikan seperti apa kegiatan bimtek itu.
“Kemendagri akan turun mengecek apa benar kepala desa mengikuti pelatihan. Kemudian di mana tempatnya, dan seperti apa kegiatannya,” katanya.
“Mereka (Kemendagri) hanya mau tau pasti karena itu berita beredar luas,” sambung Andi Gunadil.
Diketahui, bimtek berlangsung di Hotel Four Points By Sheraton Makassar pada 8-10 Mei 2024. Bimtek diselenggarakan oleh PT Putri Dewani Mandiri.
Direktris PT Putri Dewani Mandiri Andi Muafiah menerangkan, pihaknya hanya menyelenggarakan Bimtek saja. Tidak ada agenda lain termasuk adanya Kades yang masuk ke THM.
“Bukan rangkaian kegiatan kami itu (THM). Kami hanya melaksanakan Bimtek,” jelasnya.
Sebelumnya, rombongan kades asal Bone menuai sorotan lantaran masuk ke THM usai mengikuti Bimtek di Makassar. Para kades disambut melalui ucapan dalam sebuah layar LED di dalam THM tersebut.
Tim dari Kemendes PDTT pun sampai melakukan pemeriksaan terhadap 3 desa di Bone. Tim Kemendes memeriksa penggunaan dana desa di tiga desa tersebut.
“3 desa yang didatangi, saya lupa nama desanya, saya belum buka catatannya. Kita hanya melihat penggunaan dana desanya,” ujar salah seorang Tim Kemendes PDTT Winarno, Senin (13/5).
Sementara, salah seorang Kades berinisial YD mengatakan total ada 293 kades yang mengikuti bimtek. Setiap orang dibebankan biaya Rp 5 juta untuk mengikuti kegiatan tersebut.
“Di Bone ada sekitar 293 kades yang ikuti bimtek, dan kita membayar Rp 5 juta langsung ke penyelenggara,” kata YD, Jumat (10/5).
(Hsn)