PLN Jabar Akuisisi PLTG

PLN Jabar Akuisisi PLTG

Bandung, LINews – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PT HM Sampoerna Tbk dengan kapasitas 4 Mega Watt (MW). Selanjutnya, perusahaan tersebut akan menggunakan sumber energi listrik untuk mendukung lini produksi.

Informasi yang diterima MNC Portal Indonesia, PLN secara resmi telah mengambil alih pasokan listrik untuk raksasa pabrik rokok tersebut sebesar 4 Mega Watt (MW). Sebelumnya PT Phillip Morris Indonesia dan PT HM Sampoerna juga telah membeli Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN sebagai bukti komitmen pada penggunaan renewable energy.

Atas kesepakatan tersebut, PT HM Sampoerna Tbk resmi menghentikan operasional PLTG miliknya sebesar 2 x 2 MW, dan menggantinya dengan listrik PLN. Salah satu pemimpin pasar dalam industri rokok tersebut akan menikmati listrik dari sistem jaringan PLN, dengan tarif diskon yang lebih murah, dibandingkan dengan biaya produksi listrik dari pembangkit sendiri.

Head of Engineering HM Sampoerna Ahmad Mashuri mengatakan, tidak hanya menyetop operasi pembangkit listriknya, PT Phillip Morris Indonesia dan PT HM Sampoerna Tbk juga telah membeli REC dari PLN sebagai bukti bahwa tenaga listrik yang digunakan berasal dari pembangkit listrik renewable energy.

“Apa yang kami lakukan adalah untuk mengurangi konsumsi energi dari bahan bakar fosil, sekaligus efisiensi finansial bagi perusahaan. Apalagi pabrik kami yang di Karawang ini merupakan site yang terbesar di Indonesia, dan diharapkan zero carbon di 2024,” tutur Ahmad.

Sementara itu, Manajer PLN Karawang Imam Ahmadi mengungkapkan, HM Sampoerna akan mendapat keuntungan-keuntungan, di antaranya dapat mengurangi biaya untuk listrik. PLN terbuka untuk memberikan diskusi engineering dan masukan terkait proteksi maupun kedip tegangan bagi pelanggan.

“PLN juga menyediakan layanan Diesel Rotary Uninterruptible Power Supply (DRUPS) untuk meningkatkan kualitas listrik bagi pelanggan”, ucap Imam.

(Red)