Bogor, LINews – Polresta Bogor Kota menindaklanjuti keluhan warga soal maraknya balapan liar di wilayah Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, yang disampaikan dalam agenda Ngopi Bareng Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso beberapa waktu lalu. Keluhan itu telah ditindaklanjuti dengan pemasangan speed bump.
Polisi memasang speed bump di Jalan Kolonel Ahmad Syam atau Jalan Raya R3, Kampung Tangkil, Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor. Pemasangan speed bump dilakukan menyusul maraknya balapan liar di lokasi tersebut.
Pemasangan speed bump dilakukan pada Jumat (2/6/2023). Speed bump dipasang di beberapa titik di dekat Perumahan Taman Pajajaran Tahap II Blok A7.
Speed bump tersebut dipasang setelah polisi mendengar keluhan warga setempat. Warga mengeluhkan jalan raya tersebut kerap digunakan balap liar terutama pada malam hari.
“Kami mendapatkan keluhan warga terkait adanya balap liar di lokasi tersebut, sehingga sebagai antisipasi kami pasang speed bump di jalan tersebut,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso, Sabtu (3/6/2023).
Keluhan warga tersebut disampaikan warga dalam program Jumat Curhat dan Ngopi Bareng pada Jumat (2/6). Tak butuh waktu lama, Kombes Bismo merespons keluhan warga tersebut dengan memasang speed bump di beberapa titik.
“Di samping kami tetap lakukan penegakan hukum terhadap pelaku balap liar dan kami laksanakan patroli terutama pada jam rawan untuk antisipasi balap liar,” jelasnya.
Sementara itu, Budi, selaku Ketua RT 07 RW 11 Perumahan Taman Pajajaran Tahap II Blok A7 menyampaikan terima kasih kepada Kapolresta Bogor Kota atas pemasangan speed bump tersebut.
Budi mengatakan selama ini warga di Perumahan Taman Pajajaran Tahap II merasa tidak nyaman karena aksi kebut-kebutan dan balap liar di lokasi. Sebagai informasi, jalan ini merupakan akses utama warga komplek Perumahan Taman Pajajaran.
“Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Bapak Kapolresta Bogor untuk pemasangan speed bump atau polisi tidur yang selama ini kami mengalami hal yang tidak terlalu nyaman terutama untuk keluar kompleks dan ketemu jalan raya,” jelasnya.
“Dengan adanya speed bump ini mengurangi risiko tetapi juga membatasi dari traffic yang terlalu rumit,” tambah Budi.
(Andri)
