Jakarta, LINews — Presiden Prabowo Subianto, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), atas pemahaman dan kesigapannya dalam merespons tantangan pembangunan nasional serta menangkap arah strategis pemerintahan terkait infrastruktur.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan bahwa pembangunan bangsa tidak dapat dilakukan secara instan, melainkan membutuhkan konsistensi, keberanian, dan efisiensi.
Ia memuji langkah-langkah Menko AHY yang dinilai mampu membaca akar persoalan serta memahami kebijakan prioritas pemerintah yang kini mulai mendorong pelibatan sektor swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri, dalam pembangunan infrastruktur nasional.
“Saya hargai Menko Infrastruktur. Saudara menangkap masalah yang kita hadapi, saudara menangkap strategi saya,” ujar Presiden Prabowo, Rabu (25/6/2025).
“Infrastruktur sekarang saya mengundang sektor swasta dari dalam negeri dan luar negeri untuk ikut terlibat sebesar-besarnya. Sektor swasta sering lebih modern, efisien, dan dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dengan anggaran lebih hemat,” tambah Presiden Prabowo.
Presiden juga menegaskan bahwa kebijakan efisiensi dan deregulasi yang sedang dijalankan menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong produksi pangan dan energi nasional. Contoh konkret adalah pemangkasan 145 regulasi distribusi pupuk yang sebelumnya menghambat produktivitas petani. Hasilnya, Indonesia mencatat rekor tertinggi dalam cadangan beras dan peningkatan produksi jagung.
“Pemerintah modern harus efisien, harus kerja cepat, harus fleksibel. Kita tidak boleh terpaku pada birokrasi yang menghambat,” tegas Presiden.
Dalam kerangka besar pembangunan, Presiden Prabowo juga mengakui kontribusi pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, termasuk transisi yang mulus dari Presiden Joko Widodo. Ia menekankan pentingnya kesinambungan dalam pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari fondasi kemajuan bangsa.
(Roy)