JAKARTA, LINews – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Pertemuan pada Minggu (9/7/2023) siang itu berlangsung kurang lebih selama tiga jam.
Di depan awak media, Prabowo mengapresiasi dukungan yang diberikan PKB padanya untuk menjadi bakal calon presiden (bacapres).
Ia mengaku bicara secara terbuka dengan Muhaimin soal dinamika politik terkini.
Mantan Danjen Kopassus itu pun menekankan bahwa PKB punya hak untuk menentukan siapa figur bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Pasalnya, nota perjanjian pembentukan KKIR menyebutkan bahwa keputusan pengusungan bacapres-bacawapres KKIR merupakan menjadi kesepakatan Prabowo dan Muhaimin.
“Anda harus tahu kalau mereka dukung saya sebagai capres ya mereka yang sangat akan menentukan siapa wapres,” ucap Prabowo.
Meski begitu, Prabowo menekankan proses penentuan bacawapres tak bisa dilakukan buru-buru.
“Kita enggak boleh gegabah dan enggak boleh sembrono,” kata dia.
Sementara itu, Muhaimin yang dikabarkan tengah dipingit oleh PKB tak berkomentar banyak.
Ia mengaku menyuguhkan Prabowo air zam-zam yang dibawa dari Tanah Suci usai ibadah haji.
“Kedatangan Beliau langsung kita sambut dengan minum zamzam insya allah segar, sehat, waras, menang,” kelakar Muhaimin.
PKB berencana bertemu Megawati
Muhaimin pun mengaku tak tahu tentang pertemuan Fraksi PKB dan Fraksi PDI-P di DPR. Pertemuan tersebut disebut sedang menyusun pertemuan Muhaimin dengan Megawati.
Muhaimin mengatakan kader elite PKB belum memberikan laporan padanya terkait pertemuan tersebut. Maka dari itu, rencana pertemuan Muhaimin dengan Megawati tak dibahas saat bersama Prabowo.
“Pertemuannya saya juga enggak tahu, jadi enggak dibahas. Masih belum,” sebut Muhaimin.
Di sisi lain, Prabowo tak mempermasalahkan rencana pertemuan antara Muhaimin dengan Megawati.
“Ya bertemu itu kan baik ya. Bagus. Semua unsur pimpinan kalau ketemu itu baik daripada tidak ketemu,” ucap dia.
Tahan manuver PKB
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menganggap bahwa langkah Prabowo menemui Muhaimin merupakan upaya untuk menahan manuver PKB ke PDI-P.
Menurutnya, Gerindra tak rela melepaskan PKB untuk merapat ke poros lain. Pasalnya, Prabowo membutuhkan konstituen PKB, terutama dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU) untuk memenangkan kontestasi elektoral mendatang.
“Untuk bisa mengakses jaringan Nahdliyin itu, Prabowo harus didukung oleh mesin politik PKB. Karena itu, diakui atau tidak, sikap main mata PKB dengan PDI-P saat ini betul-betul membuat Gerindra gelisah dan ketar ketir,” tutur Umam, Senin (10/7/2023).
Ia menyatakan, pernyataan terbuka PKB yang mendorong pertemuan dengan PDI-P menunjukan keresahan atas sikap Prabowo yang tak kunjung memilih Muhaimin sebagai bacawapres.
“Ini tak ubahnya merupakan gertakan PKB terhadap Gerindra, yang dikhawatirkan memberikan ‘harapan palsu’,” paparnya.
“Merespons situasi ini, maka Prabowo harus segera mengambil langkah cepat untuk segera memutuskan arah nasib PKB dan pencawapresan Cak Imin,” sambungnya.
(Robi)