Tapsel, LINews – Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tapanuli Selatan (Kab Tapsel) Tahun 2025 menghadapi tekanan berat akibat keterbatasan ruang fiskal. Hal tersebut menyebabkan banyak program pembangunan daerah harus tertunda dan merupakan sebuah tantangan bagi Bupati Kab Tapsel Gus Irawan Pasaribu SE, Ak, MM, CA untuk membuat suatu komitmen untuk mencari solusinya.
“Kami sedang memperjuangkan program pusat dan provinsi agar dapat masuk ke sini, serta berikhtiar mencari solusi untuk mengatasi permasalahan fiskal ini,” ujar Gus Irawan.
Dibalik semua itu, PT. TSM—Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kab Tapsel ikut berperan aktif dalam menjalankan program-program strategis sebagai bagian dari upaya mencari sumber pendapatan asli daerah (PAD) baru.
Direktur PT. TSM, M. Yunus Hutasuhut, menekankan bahwa upaya ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah semata, melainkan membutuhkan dukungan semua pihak, Hal tersebut diungkapkan Direktur PT. TSM saat konfrensi pers, Kamis (20/03/2025).
“Jangan kita biarkan Bupati dan Wakil Bupati terpilih berjuang sendirian untuk mengatasi masalah ini. Kita harus bersama-sama mendukung mereka dalam mendapatkan sumber-sumber PAD yang baru,” tegas Yunus.
Dua Program Unggulan PT. TSM
PT. TSM telah merancang dan melaksanakan dua program unggulan yang diproyeksikan untuk menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah yakni:
1.Pabrik Kapur Tohor
Kapur tohor atau kapur bakar merupakan bahan baku pendukung dalam pengolahan emas, termasuk yang digunakan oleh Tambang Emas Martabe Batang Toru.
Selama ini, kebutuhan kapur ini dipasok dari Padalarang Jawa Barat, dengan volume yang sangat besar. PT. TSM melihat peluang ini dan telah merancang pembangunan pabrik kapur tohor di Kab Tapsel.
“Perencanaan pabrik pengolahan kapur tohor ini sudah selesai kita susun dengan menggunakan konsultan yang mumpuni dibidang industri pengolahan, dan Insya Allah sudah sesuai dengan kebutuhan kita,” terang M. Yunus.
Potensi bisnis kapur tohor ini sangat menjanjikan, dengan estimasi nilai penjualan mencapai Rp.53 Milliar/ tahun dan diperkirakan meningkat hingga Rp.200 Miliar pada tahun 2030. Investasi pembangunan pabrik akan dimulai tahun ini, dan diharapkan tahun depan sudah mulai berproduksi.
2.Budidaya Ayam Petelur
Guna memenuhi kebutuhan protein yang terjangkau di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), kebutuhan telur semakin meningkat terutama dengan adanya program nasional Makan Bergizi Gratis.
PT. TSM menargetkan produksi telur dari 64.000 ekor ayam petelur dengan potensi hasil sekitar 30 juta butir atau 1.920 ton telur/tahun. Ini berpotensi menghasilkan penjualan hingga Rp. 48 Miliar/tahun.
Selain itu, program ini juga akan memberikan manfaat bagi petani jagung lokal, dengan proyeksi serapan hasil pertanian senilai Rp. 9,4 Miliar/tahun dari lahan seluas 400 hektare.
Terpisah, Ketua DPP Elang Tiga Hambalang NKRI Sumatera Utara Ardi Yunus Siregar mengapresiasi langkah PT. TSM dan menegaskan pentingnya dukungan dari semua pihak.
“Kedua program unggulan PT. TSM ini patut didukung oleh semua pihak terutama Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel), sebagai alternatif sumber pendapatan asli daerah (PAD),” ujar Ardi.
Selain itu, Ketua DPP Elang 3 Hambalang Sumut meyakini bahwa dua program PT. TSM terebut adalah program satu-satunya yang dapat membantu Pemkab Tapsel.
“Dengan adanya dua program unggulan tersebut diharapkan Tapanuli Selatan mampu menghadapi tekanan fiskal untuk terus mendukung pembangunan daerah secara berkelanjutan dan program tersebut saya yakini adalah satu satunya program yang dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kab tapsel,” tutup Ardi.
(Hotmatua)