INDRAMAYU, LINews – Untuk meningkatkan kapasitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indramayu, PT PT Polytama Propindo melaksanakan program kemitraan. Kerja sama itu bersifat strategis antara perusahaan besar dengan UMKM dalam prinsip mutualisme.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah siap memfasilitasi kolaborasi antara perusahaan besar dan usaha lokal atau UMKM.
Kemitraan yang dibangun merupakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan amanat dari Undang-Undang Cipta Kerja untuk memudahkan usaha.
“Kesempatan ini diharapkan dapat memacu UMKM menjadi lebih kompetitif dan semakin memiliki daya saing,” kata Menteri Investasi/BKPM.
Bahlil Lahadalia juga berharap perusahaan besar dapat menjadi motivator dan partner, memberikan masukan, dan kontribusi positif agar UMKM bisa berkembang lebih cepat dengan meningkatkan kualitas produk.
“Program kemitraan antara investasi besar dengan pengusaha lokal di daerah harus dilakukan secara berkelanjutan dengan nilai pekerjaan yang semakin meningkat dan meluas cakupannya,” ujar Bahlil Lahadalia.
Atas komitmen itu, PT Polytama Propindo, mendapatkan apresiasi dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Apresiasi diberikan dalam acara seremoni penandatanganan komitmen kerja sama dalam Program Kemitraan Usaha Besar dan Perusahaan Lokal/UMKM TA 2022 di Bali pada 16 Desember 2022.
Diketahui, PT Polytama Propindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Industri Petrokimia (Resin Polipropilena). Perusahaan ini berlokasi di Jalan Raya Juntinyuat, Kecamatna Balongan, Kabupaten Indramayu.
Anak perusahaan PT Pertamina itu menjadi bagian dari 84 perusahaan PMA PMDN yang menjalin kerja sama dengan 320 UMKM dari seluruh Indonesia termasuk Indramayu. Komitmen kerja sama yang disepakati senilai Rp5,14 triliun pada 2022. Nilai ini meningkat 88 persen dari 2021 sebesar Rp2,7 triliun.
(Sanita)