Pulau Flores Bersiap Menyambut Geliat Pariwisata

Flores, LINews – Kunjungan Presiden Jokowi di Kota Ende Flores, Nusa Tenggara Timur belum lama ini menjadikan kota kelahiran Pancasila tersebut penuh semarak. Terbukti ribuan masyarakat memenuhi sudut kota Ende saat Parade Kebangsaan digelar dalam rangkaian peringatan hari Pancasila.

Hal ini menunjukkan bahwa geliat pariwisata mulai terlihat dari penuhnya kamar hotel, atraksi kebudayaan, hingga produk ekraf yang disajikan. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan ini menjadi momentum kebangkitan pariwisata di Ende dan Pulau Flores pada umumnya.

“Setelah Bapak Presiden mengizinkan membuka masker pada kegiatan di ruang terbuka, tentunya ini menandakan kegiatan kebudayaan, festival, dan aktivitas wisata sudah bisa dilakukan dengan optimal. Wisatawan pun semakin percaya diri untuk melakukan perjalanan,” kata Shana kepada wartawan, Selasa (6/7/2022).

Pihak BPOLBF juga mendukung rangkaian parade kebangsaan karena event ini juga masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2022. Pihaknya juga membantu persiapan kunjungan Bapak Presiden Jokowi, kaitannya dengan penguatan Ende sebagai Bumi Pancasila serta pengembangan wisata dan ekraf minat khusus dengan Kelimutu Geopark.

Shana menjelaskan Ende masuk kedalam Key Tourism Area Kelimutu-Ende dalam rencana ITMP (Integrated Tourism Master Plan) Flores. Sejak 2020 pihak BPOLBF telah memperkenalkan Ende dengan dua branding utama, yaitu Bumi Pancasila Ende dan Geopark Kelimutu.

Kelimutu termasuk persiapan menuju Geopark, penguatan sarana prasarana, ekosistem desa wisata pendukung (ada 8 desa di sekitar), penguatan travel pattern wisata trekking dan pembukaan jalur wisata baru termasuk produk-produk ekraf kerja sama dengan komunitas di sekitar moni dan detusoko. Kemudian Bumi Pancasila termasuk rencana penataan kawasan jalur napak tilas Bung Karno di Ende, mulai dari taman renung, pantai kota raja (sudah ditata), rumah pengasingan, serambi Soekarno dengan SVD Katedral Ende, dan lainnya.

“Jalur ini akan dibangun trail khusus wisata sejarah dan ideologi, sebagai dasar negara dan kebanggaan Bangsa Indonesia. Jadi pola perjalanan wisata di Ende minimal menjadi 3 hari 2 malam dengan aktivitas-aktivitas tersebut. Untuk mendukung ini, kami berkolaborasi dengan Komunitas Ende Sare, masyarakat Ende pemerhati pariwisata, juga menyusun coffee table book Ende sebagai kesatuan informasi dan foto-foto destinasi Ende,” kata Shana Fatina. (Titus)