BANDUNG BARAT, LINews – Proses pembuangan sampah ke TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih bermasalah. Akibatnya, sampah berserakan di sejumlah tempat di KBB.
Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB Apung Hadiat Purwoko mengatakan, perbaikan landasan area masuk TPA belum selesai sehingga antrean truk yang masuk masih terjadi.
“Pembuangan sampah ke TPA Sarimukti masih terhambat karena proses perbaikan landasan masuk di area TPA belumn selesai,” kata plt Kepala DLH KBB, Sabtu (18/3/2023).
Kondisi itu, ujar Apung Hadiat Purwoko, berdampak terhadap proses pembuangan sampah, bukan hanya dari KBB tapi juga wilayah lain di Bandung Raya.
Apalagi saat hujan turun, lokasi ke TPA Sarimukti menjadi licin sehingga membahayakan bagi pengemudi truk sampah.
Sampai saat ini penumpukan sampah masih terjadi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan DLH KBB yang berada di Jalan Gedong Lima.
Itu merupakan sampah yang belum terangkut karena armada truk sampah yang membuang ke Sarimukti terhambat kembali ke UPT.
“Jadi karena lama antre di TPA otomatis berdampak ke pengangkutan. Sampah-sampah di masyarakat ditampung dulu di tempat penampungan sementara sambil menunggu diangkut,” ujar dia.
Plt Kepala DLH KBB menuturkan, pembungan sampah di TPA Sarimukti terhambat karena truk masih mengantre, tidak bisa dielakkan.
Beberapa titik, terutama permukiman perkotaan yang tidak memiliki lahan lebih, sampah diangkut sementara ke UPT Kebersihan di Gedong Lima sebelum dibuang ke TPA Sarimukti.
Apung Hadiat Purwoko menuturkan, dalam sehari, sampah di KBB yang dibuang ke TPA Sarimukti sebanyak 160 ton dari total timbunan sampah antara 500-600 ton.
Sebagian yang belum terangkut masih dibuang secara konvensional terutama masyarakat di wilayah selatan KBB yang masih memiliki lahan kosong cukup luas.
Sekitar 30 ton sampah, tutur dia, tertahan dan belum dibuang setiap hari di UPT Kebersihan. Belum dari lingkungan warga.
“Perlu ada penambahan armada truk sampah agar pengangkutan bisa maksimal, karena kita baru punya 39 unit dan itupun ada yang rusak,” tutur plt Kepala DLH) KBB.
(Ridwan)